• Beranda
  • Berita
  • Di Fakultas Teknik UI, Indocement gelar program "Goes To Campus"

Di Fakultas Teknik UI, Indocement gelar program "Goes To Campus"

11 September 2019 10:19 WIB
Di Fakultas Teknik UI, Indocement gelar program "Goes To Campus"
Direktur Indocement, Antonius Marcos ketika menjelaskan tentang pengembangan semen slag pada acara Indocement Goes to Campus (IGTC) di Fakultas Teknik UI Depok, Rabu (11/9/2019). (FOTO ANTARA/Feru Lantara)

Semen slag ini memiliki ketahanan sangat tinggi dan dikenal sebagai semen yang ramah lingkungan

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai produsen Semen Tiga Roda melakukan program Goes To Campus di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) untuk memperkenalkan salah satu perkembangan material di bidang konstruksi.

Acara Goes To Campus yang dibuka Dekan Fakultas Teknik (FT) UI Dr Ir Hendri DS Budiono itu dirangkai dengan seminar umum bertajuk “Perkembangan Teknologi dan Material Konstruksi di Indonesia” yang digelar di Fakultas Teknik UI, Depok, Jabar, Rabu.

Paparan materi dalam seminar ini disampaikan oleh Direktur Indocement, Antonius Marcos dan juga Dr Arvin, ahli yang mengembangkan semen slag produksi Indocement yang dikenal dengan nama Duracem.

Dalam kegiatan tersebut Indocement juga merangkul PT Adhimix Precast Indonesia.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI) Dr Ir Hendri DS Budiono (baris depan empat dari kiri) usai membuka Indocement Goes to Campus (IGTC) di Kampus FT-UI Depok, Rabu (11/9/2019) bersama Direktur Indocement (tiga dari kiri). (FOTO ANTARA/Feru Lantara-HO Humas Indocement)


Antonius mengatakan semen slag adalah semen yang memiliki panas hidrasi rendah sehingga sangat cocok digunakan untuk mass concrete.

"Semen slag ini memiliki ketahanan sangat tinggi dan dikenal sebagai semen yang ramah lingkungan," katanya.

Ia menambahkan disebut ramah lingkungan karena diproduksi menggunakan limbah produksi industri baja dicampur dengan semen Portland, yang cukup berbeda dari semen pada umumnya yang digunakan di Indonesia.

Seminar umum yang memperkenalkan semen slag ini, katanya,merupakan rangkaian dari kegiatan Indocement Goes to Campus (IGTC) yang merupakan komitmen Indocement untuk merangkul akademisi dan mahasiswa dalam mengembangkan konstruksi di Indonesia sebagai wujud nyata pelaksanaan visi misi Hari Bangunan Indonesia yang diperingati setiap 11 November.
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI) menyimak pemaparan Direktur Indocement, Antonius Marcos terkait perkembangan teknologi material konstruksi di Indonesia, termasuk pengembangan semen slag ramah lingkungan pada acara Indocement Goes to Campus (IGTC) di Kampus FT-UI Depok, Rabu (11/9/2019). (FOTO ANTARA/Feru Lantara-HO Humas Indocement)


Hari Bangunan Indonesia, kata dia, telah diperingati sejak tahun 2015, sebagai upaya untuk mengajak seluruh pelaku konstruksi seperti kontraktor, developer, industri bahan bangunan, arsitek dan akademisi untuk bersama-sama menjaga komitmen terhadap standar bangunan berkualitas.

Selain itu, juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang standar bangunan yang berkualitas, memiliki durabilitas yang tinggi, ramah lingkungan serta mencerminkan budaya Indonesia.

Perwujudan ini dilaksanakan Indocement, salah satunya melalui kegiatan IGTC yang masih akan berlangsung dari kampus ke kampus untuk merangkul lebih banyak akademisi dan mahasiswa guna bersama-sama mengembangkan yang terbaik untuk konstruksi Indonesia.

Indocement merupakan perusahaan produsen semen di Indonesia dengan merek Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali, yang memiliki 13 pabrik yang terletak di 3 kompleks pabrik yaitu Kompleks Pabrik Citeureup, Kabupaten Bogor (10 pabrik), Kompleks Pabrik Palimanan, Cirebon (2 pabrik), dan Kompleks Pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan (1 pabrik) dengan total kapasitas produksi terpasang mencapai 24,9 juta ton semen per tahun.

Baca juga: Mahasiswa UI hasilkan hidrogen dari limbah cair batubara

Baca juga: Mahasiswa teknik sipil diperkenalkan produk semen ramah lingkungan

Baca juga: Kolaborasi Dompet Dhuafa-Indocement perkenalkan bangunan tahan gempa di Lombok

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019