Forum Lembaga Profesi Sahabat Perempuan dan Anak (Prosapena) memberikan dukungan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait dengan polemik Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum.Kalau audisi tersebut dibiarkan, bagaimana Indonesia bisa memiliki anak-anak yang berkualitas?
"Kami mendukung KPAI untuk melindungi anak-anak Indonesia, termasuk digunakan untuk mempromosikan produk rokok melalui audisi bulutangkis," kata Ketua Prosapena Titik Haryati di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan upaya pelindungan anak sebagai hal yang berat, terutama pelindungan dari zat adiktif berupa rokok yang kerap melakukan iklan, promosi, dan sponsor yang jelas-jelas menyasar anak-anak untuk menjadi perokok pemula.
Menurut Titik, sikap tegas KPAI terhadap Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum merupakan satu titik terang dalam pelindungan anak dari rokok, meskipun menimbulkan banyak benturan dan pertentangan dengan berbagai pihak.
"Sudah ada aturan yang melarang pelibatan anak dalam kegiatan yang disponsori dan mempromosikan rokok. Kalau audisi tersebut dibiarkan, bagaimana Indonesia bisa memiliki anak-anak yang berkualitas?" tuturnya.
Baca juga: Ganjar pasang badan terkait keberlanjutan audisi PB Djarum
Ia mengatakan langkah KPAI terhadap audisi bulutangkis tersebut sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu "Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju".
"Dampak-dampak akibat zat adiktif itu tidak langsung terlihat. Mungkin saat ini belum terlihat dampaknya pada anak-anak, tetapi akan terlihat di masa depan," katanya.
Prosapena merupakan forum yang melibatkan banyak organisasi profesi yang menaruh perhatian pada pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak, antara lain dosen, guru, dokter, hakim, advokat, dan psikolog.
Ketua KPAI Susanto menyambut baik semua dukungan yang diberikan banyak pihak terkait dengan langkah KPAI terhadap audisi bulutangkis yang menjadi polemik.
"Upaya ini memerlukan perjuangan panjang sehingga kita perlu bergandengan tangan. Upaya yang perlu dilakukan adalah menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat setuntas-tuntasnya," katanya.
Ia berharap dukungan dari banyak pihak menjadi pencerahan bagi masyarakat luas bahwa yang dipermasalahkan bukan audisi bulutangkis yang dilakukan, melainkan promosi citra merek rokok dalam audisi tersebut.
Baca juga: Menteri Yohana: Jangan saling menyalahkan soal audisi bulu tangkis
Baca juga: KPAI bantah terima dana dari Bloomberg
Baca juga: Lentera Anak puji Audisi Bulutangkis Djarum di Purwokerto
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019