"Kami minta guru untuk memberi bimbingan pada siswa selama diliburkan, karena proses belajar-mengajar tidak boleh terhenti," katanya di Jakarta, Rabu.
Guru-guru di daerah yang diliputi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, menurut dia, mesti melakukan improvisasi dan pengaturan supaya proses belajar mengajar tetap berjalan saat sekolah diliburkan.
Ia mengatakan, murid-murid tidak perlu datang ke sekolah saat daerahnya diliputi kabut asap yang bisa membahayakan kesehatan, namun sekolah tetap harus memantau kegiatan belajar anak-anak di rumah.
"Kalau membahayakan jangan ke sekolah, tapi tetap belajar karena belajar tidak harus di sekolah. Maka dari itu harus ada bimbingan," kata Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Kabut asap meliputi sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan akibat kebakaran hutan dan lahan. Beberapa pemerintah daerah di kedua wilayah itu untuk sementara meliburkan sekolah guna menghindarkan anak dari gangguan kesehatan akibat kabut asap.
Baca juga:
Kota Jambi perpanjang libur sekolah karena kualitas udara memburuk
Pekanbaru liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019