Pemerintah provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) meliburkan sekolah untuk tingkat SMA/SMK sederajat dari tanggal 12 hingga tanggal 14 September 2019 karena kabut asap yang semakin tebal di sejumlah daerah di provinsi itu.Jadi mulai besok, sekolah kita liburkan,
Diliburkannya kegiatan belajar mengajar di tingkat SMA/SMK/SLB se-Kalbar tersebut berdasarkan surat edaran Gubernur Kalbar nomor 421/2809/Dikbud yang ditandatangani oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji.
"Karena udara semakin tidak sehat, maka besok sekolah kita liburkan," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Mendikbud minta guru di daerah berasap tetap bimbing siswa belajar
Adapun isi surat edaran tersebut antara lain, berbunyi : Memperhatikan semakin kurang baiknya kondisi udara akibat pencemaran kabut asap yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di wilayah provinsi Kalbar, dengan kategori Sangat Tidak Sehat dan diprediksi dalam waktu tiga hari ke depan dalam menunjukkan kondisi udara yang baik, maka provinsi Kalbar mulai tanggal 12 sampai 14 September meliburkan kegiatan belajar mengajar disatuan pendidikan jenjang SMA/SMK dan SLB di lingkungan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kalbar yang terkena dampak dari kabut asap tersebut dan masuk kembali seperti biasa pada tanggal 16 September 2019.
Sehubungan dengan diliburkannya satuan pendidikan diatas, diharapkan kepada kepala SMA/SMK/SLB untuk menyampaikan kepada orang tua/masyarakat agar tidak dapat memaksimalkan putra/putrinya untuk belajar mandiri di rumah serta mengurangi aktivitas di luar rumah yang dikhawatirkan akan menganggu dan membahayakan kesehatan fisiknya.
Baca juga: Ribuan warga Riau shalat meminta hujan saat kabut asap makin parah
Bagi SMA/SMK/SLB di kabupaten/kota yang kondisi udaranya dianggap baik agar tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
"Jadi mulai besok, sekolah kita liburkan. Dan saya harap bagi kabupaten/kota yang terdampak asap ini juga bisa mengeluarkan surat edaran meliburkan siswanya," kata Sutarmidji.
Baca juga: Iritasi kulit-mata akibat asap dialami warga Pekanbaru dampak karhutla
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019