"Yang penting adalah masyarakat kita. Yang diserang itu kan pikiran, dengan hoaks-hoaks segala macam," kata Hinsa, usai pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan BSSN, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kepala BSSN imbau masyarakat Papua tak terpengaruh hoaks
Baca juga: BSSN harapkan RUU KKS selesai akhir September
Untuk itulah, kata dia, melawan hoaks juga harus dengan pikiran dan akal sehat yang selama ini sudah dibekali dengan pengetahuan, ditambah tata krama, sopan santun, dan sebagainya.
Dengan bekal itu, ia mengatakan masyarakat jangan langsung percaya begitu saja ketika mendapatkan informasi sehingga tidak mudah dibohongi berita-berita hoaks.
"Hoaks, sebenarnya itu sangat kembali kepada masyarakat kita supaya lebih cerdas, dalam hal menanggapi sesuatu informasi yang belum tentu kebenarannya," katanya.
Hinsa melihat masyarakat Indonesia ke depan sudah semakin cerdas menanggapi isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya yang menyebar melalui media sosial.
"Karena memang ini di medsos, ya, kelihatan banyak (hoaks), ya," katanya.
Akan tetapi, Hinsa yakin dari sekian ratus juta penduduk Indonesia semakin lama akan, semakin cerdas, jeli, dan bisa menyaring informasi-informasi hoaks.
"Jangan terlalu cepat percaya dengan sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya, kan di situ sebenarnya. Kembali ke cara berpikir kita semua," pungkasnya.
Baca juga: RUU Siber dinilai langgar demokrasi, BSSN: Mungkin belum paham
Baca juga: BSSN nyatakan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber sudah diserahkan ke DPR
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019