RRI luncurkan program baru mitigasi bencana

11 September 2019 18:40 WIB
RRI luncurkan program baru mitigasi bencana
Kepala RRI Surabaya Sumarlina saat sambutan di acara Hari Radio yang digelar di kantor RRI Surabaya, Rabu (11/9/2019). (Abdul Hakim)
Radio Republik Indonesia (RRI) meluncurkan sejumlah program strategis di antaranya mitigasi bencana yang diberi nama "Kentongan" dalam rangka memperingati Hari Radio ke-74 yang jatuh pada 11 September 2019 ini.

"Program khusus ini untuk meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim sejalan dengan program prioritas nasional," kata Kepala RRI Surabaya Sumarlina saat sambutan di acara Hari Radio yang digelar di kantor RRI Surabaya, Rabu.

Adapun serangkaian program strategis yang dilakukan oleh RRI, antara lain RRI kembali dipercaya sebagai tuan rumah penyelengaraan Radio Asia conference (RAC), Radio Song Festival (RSF) dan Media 2020.

Baca juga: LPP RRI Palu luncurkan program mitigasi bencana kentongan

Baca juga: Presiden apresiasi program Tagana Masuk Sekolah


Selain itu, RRI juga dipercaya menyelenggarakan siaran khusus Pemilu 2019, menyelenggarakan nasional news management yang terintegrasi antara pusat pemberitaan dengan seluruh satuan kerja (satker) dan siaran luar negeri (VOI), mengintegrasikan layanan siaran RRI berbasis multiplatform melalui aplikasi "RRIPlayGO" serta meluncurkan program mitigasi bencana yang terintegrasi kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut dia, peringatan Hari Radio tahun ini mengusung tema "Untuk Indonesia Lebih Bertoleransi". Lembaga penyiaran publik yang memiliki semboyan "Sekali Di Udara Tetap Di Udara" ini menjadikan tema peringatan sebagai pesan moral dan penyemangat angkasawan dan angkasawati, sebutan karyawan RRI dalam mendedikasikan dirinya untuk terus meneguhkan semangat kebersamaan dan pengabdiannya demi kemajuan bangsa.

"Sekaligus, kami mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk menjadikan keberagaman dan kebhinekaan sebagai semangat yang tercermin dalam memberikan pelayanan informasi dan hiburan masyarakat," katanya.

Sumarlina mengharapkan melalui berbagai program siarannya, RRI menyajikan fakta-fakta lapangan dan berperan sebagai media literasi yang mengedukasi masyarakat.

"Saya mengapresiasi kinerja angkasawan dalam membangun reputasi RRI. Namun, tetap tak boleh puas dengan capain prestasi yang diperoleh, berbuat dan bertindak sejalan dengan dinamika kekinian," katanya.

Dalam memperingati Hari Radio Ke-74, RRI Surabaya menggelar berbagai event lomba antar karyawan, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, dan jalan sehat. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peserta jalan sehat yang notabene karyawan RRI diwajibkan mengenakan atribut merah-putih dan membawa kantong sampah.

Gerakan bersih-bersih tersebut sebagai wujud kepedulian RRI terhadap masalah lingkungan. Peserta jalan sehat diminta memungut sampah yang ditemukan dalam rute perjalanan dari Jalan Pemuda, Panglima Sudirman, Kayoon dan kembali ke Kantor RRI.

Kegiatan lain sebagai bagian perayaan Hari Radio yang melibatkan masyarakat yakni bhakti sosial, seperti donor darah dan Festival Bintang Radio. Pagelaran Bintang Radio merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan guna menjaring talenta-talenta muda dalam bidang tarik suara.

Kegiatan final Bintang Radio diselenggarakan bersamaan dengan puncak peringatan Hari Radio di Auditorium Bung Tomo. Acara Bintang Radio di RRI Surabaya tahun ini begitu spektakuler, karena peserta audisi mencapai lebih dari 1.400 orang. Audisi dilakukan di mal, sekolah dan kampus-kampus.

Hari Radio tahun ini menjadi momentum yang membanggakan bagi RRI Surabaya, karena meraih predikat juara umum pada lomba Swara Kencana, kegiatan lomba produksi program-program antar-RRI di seluruh Indonesia, mulai dari karya jurnalistik, pembuatan filler, siaran (Daypart ), iklan layanan masyarakat (ILM) dan lainnya. Tiga gelar juara diraih, masing-masing untuk produksi filler, siaran dan karya jurnalistik berupa news feature yang mengusung tema tentang "Bus Suroboyo Berbayar Sampah".

Sumarlina mengatakan peringatan Hari Radio tidak lepas dari prosesi penyulutan obor yang dilakukan secara serentak 99 stasiun penyiaran dan disiarkan secara live. Masing-masing stasiun penyiaran RRI memiliki 3 hingga 4 programa atau kanal frekuensi. Di Surabaya, ada 5 kanal mulai Pro 1, Pro 2, Pro 3, Pro 4 dan channel 5.

Prosesi penyulutan Obor Tri Prasetya RRI dilakukan Dirut RRI, dan secara simultan diikuti seluruh kepala stasiun se-Indonesia.

Baca juga: Kemenpar sosialisasikan manajemen krisis untuk mitigasi bencana

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019