Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar menduga para mahasiswa yang kembali dari kota studi di Indonesia ke Jayapura, Papua, diprovokasi oleh kelompok tertentu.Sekali lagi, saya mau sampaikan bahwa negara menjamin keamanan dan kenyamanan adik-adik mahasiswa Papua untuk bersekolah atau kuliah. Saya imbau agar bisa kembali untuk melanjutkan studi di kampus masing-masing, kami siap memfasilitasi.
"Kami tengarai ada upaya-upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk mengiring adik-adik mahasiswa ini dengan berita-berita, video dan voice hoax, seolah-olah mereka diancam dan keadaan Papua kurang kondusif," katanya di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Dengan informasi hoax tersebut, kata Danrem, para mahasiswa yang pulang kembali ke Papua berjumlah sekitar 1.225 orang, yang sebagian besar merupakan dari kota studi Manado, Makasar dan Jakarta.
"Data yang kami punya itu 60 persen dari Manado, sisanya 20 persen dari Jakarta, Makasar dan daerah lainnya. Adik-adik mahasiswa ini sengaja diprovokasi untuk kembali ke Papua dan pada akhirnya sampailah di telinga orang tua sehingga menarik pulang mereka," katanya.
Baca juga: Danrem 172/PWY : Dua Hercules siap bantu angkut mahasiswa Papua
Baca juga: Polri tidak tarik personel BKO di Papua sampai Desember
TNI SIAPKAN 2 PESAWAT HERCULES ANGKUT BALIK MAHASISWA PAPUA
Danrem menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan mahasiswa dan warga Papua yang sedang kuliah ataupun bekerja di berbagai daerah nusantara, dijamin oleh negara melalui aparat keamanan dan pemerintah setempat.
Sehingga rasa takut dan khawatir soal keselamatan ataupun ancaman lainnya tidak perlu ditanggapi, tetapi yang utama adalah menyelesaikan kuliah untuk bekal masa depan membangun Indonesia dan Papua khususnya.
"Sekali lagi, saya mau sampaikan bahwa negara menjamin keamanan dan kenyamanan adik-adik mahasiswa Papua untuk bersekolah atau kuliah. Saya imbau agar bisa kembali untuk melanjutkan studi di kampus masing-masing, kami siap memfasilitasi," katanya.
Ketika ditanya apakah pulangnya seribuan mahasiswa itu karena maklumat yang dikeluarkan dari Majelis Rakyat Papua (MRP), Danrem mengaku belum melihat korelasinya.
"Tetapi kalau dari berita hoax dan provokasi kelompok tertentu bahwa mereka tidak aman dan nyaman itu benar, karena kami mempunyai datanya. Kalau dari Maklumat, saya kira belum ada korelasinya," katanya.*
Baca juga: DPR Papua minta pemda berkoordinasi terkait kepulangan mahasiswa
Baca juga: Sri Mulyani apresiasi keberanian pegawai BC sewaktu kericuhan Papua
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019