"5G akan menjadi struktur yang mendefinisikan dunia digital. Dengan Indonesia yang akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, penyedia layanan telekomunikasi akan menjadi pusat dari evolusi tersebut," tutur Head of Solution Consulting for Asia Pasific and Japan, Nokia Software, Srinivas Bhattiprolu, di Jakarta, Kamis malam.
"Melalui Nokia Software Day di Jakarta, kami menampilkan produk-produk serta contoh penerapan yang akan membantu operator dalam perjalanan mereka menjadi penyedia layanan digital," kata dia.
Nokia merancang ulang produk-produk perangkat lunak mereka ke dalam Common Software Foundation (CSF) bersifat cloud-native. Dalam acara tersebut, Nokia memamerkan bagaimana teknologi tersebut diimplementasikan.
Baca juga: Nokia lihat peluang di balik kasus Huawei
Nokia memiliki platform security orchestration analytics and response untuk menunjang operasi keamanan melalui panel tunggal untuk pemantauan, pengaturan, serta remediasi dari ancaman siber.
Perangkat NetGuard Security Management Centre dari Nokia dapat mendeteksi dan memonitor ancaman keamanan siber menggunakan analitik dan kecerdasan buatan untuk mengatur respons otomatis menggunakan panduan keamanan siber.
Nokia memiliki sistem pendukung keputusan yang mendorong perilaku service operations yang cerdas, bagaimana para pemimpin perusahaan dapat mentransformasi operasi dari organisasi mereka untuk mengintegrasikan metode yang berorientasi kepada konsumen.
Komponen yang terlibat untuk service operation center tersebut adalah Nokia Evolved SOC yang merupakan hasil kerja sama Traffica, Performance Manager, Nokia Global Services dan Nokia Software SOC Office consultancy.
Baca juga: Nokia menanti alokasi spektrum 5G di Indonesia
Baca juga: Nokia nilai jaringan 5G modal ekonomi digital Indonesia
Baca juga: WhatsApp kini tersedia di KaiOS, OS-nya Nokia
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
