"Di rumah biasanya mama buat geguduh sebagai teman minum kopi atau teh setiap sore karena sudah menjadi kebiasaan keluarga menikmati pisang goreng khas Lampung," ujar Hanu Rahtio salah satu warga asli Lampung, Kamis.
Menurutnya, bentuk geguduh seperti layaknya pisang goreng akan tetapi sedikit ada perbedaan dalam cara pengolahannya.
"Geguduh proses pembuatannya berbeda dengan pisang goreng pada umumnya, karena untuk membuat geguduh pisang Ambon atau Kepok dihaluskan terlebih dahulu lalu diadon dengan tepung, gula dan telur, barulah digoreng", katanya.
Geguduh merupakan salah satu kuliner yang digemari masyarakat Lampung karena rasanya yang lezat dan renyah di mulut.
"Tidak hanya digemari orang Bandarlampung, geguduh juga digemari orang dari kabupaten-kabupaten yang lain di Provinsi Lampung karena rasanya yang lezat", katanya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Desna, menurutnya rasa geguduh yang lezat cocok menjadi teman minum kopi di sore hari.
"Geguduh lezat sekali cocok jadi teman minum kopi Lampung, rasanya lebih lembut dari pada pisang goreng pada umumnya", katanya.
Kenikmatan geguduh tidak hanya dapat dipadukan oleh segelas kopi atau teh melainkan banyak variasi topping yang dapat digunakan sebagai pelengkap.
"Banyak sekali topping yang dapat digunakan sebagai pelengkap geguduh, bisa meses, kismis, susu. Tetapi di Bandarlampung jarang ada yang menjual geguduh karena biasanya warga suka membuatnya sendiri di rumah untuk konsumsi keluarga", ujar Desna.
Baca juga: Ketika Sang Ibunda membawa pisang goreng untuk Sandiaga
Baca juga: Nikmatnya Sate Afrika dengan pisang goreng
Baca juga: Mie Seruit kreasi kuliner tradisional hadir di Festival Karakatau 2019
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019