Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil memadukan zakat dengan wakaf melalui program Zakat Wakaf Community Development (ZWCD) untuk membantu menekan angka kemiskinan.Jika pada 2016 angka kemiskinan di Kabupaten Sleman 10,6 persen KK miskin, maka di 2017 turun menjadi 9,48 persen, dan turun lagi di tahun 2018 menjadi 8,77 persen.
"Terobosan tersebut belum ada duanya di Indonesia," kata Ketua Baznas Kabupaten Sleman Kriswanto di Sleman, Jumat.
Menurut dia, zakat dan wakaf memiliki tujuan yang sama, yakni sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Wakaf saat ini tidak selalu dalam bentuk fisik seperti bangunan dan lainnya," katanya.
Baca juga: Baznas Sleman himpun Rp2,5 miliar zakat
Baca juga: Baznas DIY salurkan Rp8 miliar zakat
Kriswanto mengatakan dalam perkembangannya wakaf juga dapat berupa wakaf produktif yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Mohon doanya semoga program ini bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan adanya program ZWCD milik Baznas Sleman tersebut dapat semakin menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
Ia mengakui kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Baznas Sleman terbukti mampu menurunkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Jika pada 2016 angka kemiskinan di Kabupaten Sleman 10,6 persen KK miskin, maka di 2017 turun menjadi 9,48 persen, dan turun lagi di tahun 2018 menjadi 8,77 persen," katanya.*
Baca juga: Baznas: Habibie tokoh penting zakat
Baca juga: Pemerintah Kota Palembang dorong potensi ekonomi syariah
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019