Hasil pengujian: Udara Tanah Datar tak sehat

13 September 2019 16:00 WIB
Hasil pengujian: Udara Tanah Datar tak sehat
Pemkab Tanah Datar membagikan masker gratis di jalan raya di depan Lapangan Cindua Mato, Batusangkar. ANTARA/Etri Saputra/am.

Dari hasil itu menunjukkan angka indeks standar pencemaran udara di Tanah Datar berada pada angka 101,5 atau kategori tidak sehat.

Berdasarkan hasil uji kualitas udara ambien atau udara bebas di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang dilakukan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) setempat menunjukkan kategori tidak sehat.

Kepala Dinas Perkim LH Tanah Datar Desi Trikorina di Batusangkar mengatakan pengujian tersebut dilakukan pada 12 hingga 13 September terhadap kondisi ketebalan asap yang dipantau selama 24 jam. "Dari hasil itu menunjukkan angka indeks standar pencemaran udara di Tanah Datar berada pada angka 101,5 atau kategori tidak sehat," kata Desi Trikora di Batusangkar, Jum'at.

Ia mengatakan berdasarkan indeks standar pencemaran udara untuk kualitas udara kategori sehat berada pada angka 50 dan untuk udara kategori sedang berada pada angka 100.

Baca juga: Kualitas udara memburuk, Pemkab Tanah Datar bagikan masker gratis

Baca juga: Menteri Lingkungan Malaysia bertemu pejabat KBRI Kuala Lumpur

 

ISPA serang puluhan warga Kolaka Timur


Untuk pengambilan sampel udara yang dilakukan untuk wilayah Tanah Datar hanya dilakukan di satu lokasi saja yang dipusatkan di pekarangan depan kantor tersebut dan masih tahap pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan kualitas udara termasuk pada kategori tidak sehat itu pihaknya menyarankan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker jika bepergian serta dilarang melakukan pembakaran sampah.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Tanah Datar melalui Puskesmas telah emberikan penyuluhan kepada warga terutama kelompok yang berisiko pada bahaya kabut asap tersebut.

Dinkes juga membagikan masker secara gratis dan memberi imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah serta tidak membakar sampah yang bisa menambah kabut asap.

Kadis Kesehatan Yesrita mengatakan pemberian masker diberikan kepada seluruh kalangan dan lebih diutamakan anak sekolah dan laki dan perempuan yang lanjut usia (lansia).*

Baca juga: Malaysia tegaskan tidak kirim nota protes terkait asap karhutla

Baca juga: Warga mulai mengungsi, Pekanbaru menguning akibat kabut asap

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019