• Beranda
  • Berita
  • Netralisir karhutla agar tak merambat ke rumah dan sekolah

Netralisir karhutla agar tak merambat ke rumah dan sekolah

13 September 2019 16:47 WIB
Netralisir karhutla agar tak merambat ke rumah dan sekolah
Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya (kaos merah) terjun memadamkan api yang membakar lahan di Jalan Tegal Arum dekat Bandara Syamsudin Noor. (antara/foto/firman)

Seperti terlihat ada beberapa rumah yang sudah dekat sekali dengan area lahan yang terbakar,

Petugas satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gabungan TNI dan Polri, BPBD, Manggala Agni, hingga relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) terus berupaya memadamkan api yang menghanguskan areal lahan gambut di Jalan Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru yang terjadi pada Jumat siang.

Menurut Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya, penyiraman air fokus untuk menetralisir agar api tak merambat ke bangunan rumah dan sekolah yang ada di wilayah itu.

"Seperti terlihat ada beberapa rumah yang sudah dekat sekali dengan area lahan yang terbakar, termasuk fasilitas pendidikan juga. Saat ini jadi fokus kami melakukan pemadaman," terang Kelana yang terjun langsung di lapangan bersama anggotanya.

Baca juga: Polres Banjarbaru berpatroli di wilayah rawan munculnya titik api

Api yang membakar kawasan yang dekat dengan Bandara Syamsudin Noor itu memang terbilang sangat cepat hingga cukup sulit petugas menanggulanginya dengan area terbakar cukup luas.

Hal itu lantaran panasnya suhu udara di siang hari hingga angin yang bertiup cukup kencang menyebabkan api menjalar begitu cepat dari satu titik ke titik lainnya.

Diakui Kelana, minimnya sumber air jadi salah satu kendala dalam pemadaman. Sehingga ketika pasokan air dalam tangki mobil yang dibawa habis maka harus mengambilnya di tempat yang cukup jauh.

Baca juga: Wiranto sebut modus baru pembakaran lahan bermotif politik

"Pokoknya semua bergerak sekarang berupaya melakukan pemadaman, termasuk satgas udara dengan helikopter untuk water boombing," tambahnya.
Helikopter BNPB melakukan water boombing di lahan yang terbakar mendekati rumah warga. (antara/foto/firman)


Disinggung penyebab kebakaran lahan, Kelana memastikan pihaknya akan melakukan penyelidikan guna mengungkap jika ada dugaan unsur kesengajaan ataupun kelalaian.

"Penegakan hukum jelas kami lakukan kepada setiap pelaku pembakar lahan. Saya sudah perintahkan anggota melakukan penyelidikan," katanya.

Diketahui lahan yang terbakar sudah mendekati sejumlah bangunan rumah penduduk, termasuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Banjarbaru.

Hingga berita ini ditulis, api masih berkobar di beberapa titik dan petugas terus melakukan penyiraman hingga pembasahan.

Lahan rawa gambut memang memiliki kedalaman yang cukup dalam hingga satu sampai dua meter. Sehingga jika terbakar, maka api bisa sampai masuk ke dalam tanah dan mesti benar-benar dilakukan pembasahan semaksimal mungkin agar tak kembali menyala sewaktu-waktu.

Kawasan lahan kosong di Jalan Tegal Arum hingga ke Guntung Damar Banjarbaru memang kerap kali terbakar di musim kemarau. Bahkan ketika tahun 2015 lalu, Presiden Joko Widodo pernah meninjau lokasi ini karena letaknya yang strategis dekat bandara sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu penerbangan dari kabut asap yang ditimbulkan.

Baca juga: Kabut asap karhutla naikkan biaya hidup di Pekanbaru

Pewarta: Firman
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019