"Tiga kawasan yang akan dijadikan planetarium sebagai tempat edukasi dan wisata yaitu Bukit Kejora, di bawah Bukit Kejora dan terakhir area GOR Sahabudin," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappeda Babel, Adhari di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, planetarium yang akan di bangun mengusung konsep eduwisata, sebagai tempat wisata dan edukasi. Diharapkan planetarium ini dapat menarik wisatawan, tidak hanya dari Bangka Belitung tapi juga nasional dan internasional.
Baca juga: Kepala LAPAN: Planetarium daya tarik anak-anak gemari sains
"Secara garis besar, tiga lokasi ini tetap menjadi fokus, namun rekomendasi baru akan keluar setelah ada kajian dari tim ITB," ujarnya.
Asisten Peneliti dari Observatorium Bossca, Dwi Yoshafetri Yuna memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memberi perhatian terhadap dunia astronomi di Indonesia.
Baca juga: Planetarium Jakarta rutin ajak warga teropong bulan 72 kali setahun
"Selama ini astronomi dipandang sebelah mata, padahal astronomi dapat menjadi tema pariwisata yang potensial, untuk itu saya mengapresiasi langkah Babel yang menjadikan astronomi menjadi tema pariwisata," ujarnya
Ia menambahkan, planetarium bukan sesuatu hal yang baru. Ada sekitar 3000 Planetarium di dunia, dan di Indonesia sendiri, Planetarium salah satunya ada di Jakarta.
"Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa fasilitas yang akan dibangun, seperti planetarium, hilal corner, kelas dan ruangan seminar, diorama pameran, taman astronomi, dan astro camp. Selain itu akan dimasukkan juga unsur kebudayaan Bangka Belitung yang berhubungan dengan astronomi," ujarnya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019