• Beranda
  • Berita
  • Konsultan Kemenperin minta industri 4.0 dijalankan dari hulu ke hilir

Konsultan Kemenperin minta industri 4.0 dijalankan dari hulu ke hilir

16 September 2019 16:57 WIB
Konsultan Kemenperin minta industri 4.0 dijalankan dari hulu ke hilir
Konsultan Kemenperin dan World Economy Forum (WEF) Shirley Santoso (kiri) dalam sesi wawancara di Wisma Antara, Jakarta pada Senin (16/9/2019). (ANTARA/Aji Cakti/am).
Konsultan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan World Economy Forum (WEF) Shirley Santoso mendorong agar implementasi peta jalan industri Making Indonesia 4.0 terkait lima fokus sektor industri perlu dijalankan dari hulu ke hilir.

"Implementasi yang perlu diterapkan dari bagian hulu ke hilir di masing-masing sektor industri. Misalnya saat berupaya mengimplementasikan Making Indonesia 4.0 dalam industri makanan dan minuman, maka implementasi peta jalan industri itu harus dimulai dari sektor pertanian (bahan baku) hingga ke (produk jadi) konsumen," ujar Shirley Santoso dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Senin.

Menurut dia diperlukan solusi yang menyeluruh atau holistik, tidak lagi parsial sehingga solusi yang tercipta dapat menyelesaikan 10 prioritas yang ditetapkan dalam Making Indonesia 4.0.

Sebelumnya konsultan yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT AT Kearney itu menilai lima fokus sektor industri dalam peta jalan industri Making Indonesia 4.0, antara lain sektor makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia berpotensi memiliki daya ungkit terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam dokumen Making Indonesia 4.0 yang diterima Antara, Indonesia akan membangun lima sektor manufaktur dengan daya saing regional. Kelima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia dan elektronik.

Sektor ini dipilih menjadi fokus setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar.

Indonesia akan mengevaluasi strategi dari setiap fokus sektor setiap tiga sampai empat tahun untuk meninjau kemajuannya dan mengatasi tantangan pelaksanaannya.

Making Indonesia 4.0 sendiri merupakan peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0. Peta jalan industri tersebut telah diluncurkan oleh pemerintah pada April 2018.

Baca juga: Lima sektor industri Making Indonesia 4.0 miliki daya ungkit tinggi
Baca juga: Konsultan ungkap Making Indonesia 4.0 fokus untuk meningkatkan ekspor
Baca juga: Making Indonesia 4.0 untuk lompatan industri Indonesia

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019