Kualitas udara Kota Batam, Kepulauan Riau memasuki kriteria sedang berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Senin.Dan jika tidak ada hal yang penting, terutama anak-anak sebaiknya di dalam rumah saja,
"ISPU Batam sebesar 88 menggunakan parameter 03, kriteria sedang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie di Batam, Senin.
Kualitas udara di Batam terus menurun sejak pekan lalu, yang masih dalam kategori sehat.
Baca juga: Koalisi masyarakat sipil minta pembatalan PK terkait karhutla
Ia mengimbau seluruh masyarakat mengenakan masker bila berada di luar rumah.
"Dan jika tidak ada hal yang penting, terutama anak-anak sebaiknya di dalam rumah saja," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia meminta masyarakat turut menjaga jangan sampai terjadi kebakaran lahan atau hutan.
"Kalau ditemukan bakal api kebakaran hutan segera info ke instansi terkait, Damkar maupun Manggala Agni," ujar dia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Batam membagikan 17.000 masker kepada warga setempat agar terhindar dari paparan kabut asap yang membahayakan kesehatan.
Baca juga: Belitung diselimuti kabut asap karhutla kiriman dari Kalimantan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengemukakan masker dibagikan di pusat keramaian oleh petugas puskesmas terdekat, antara lain Pelabuhan Domestik Sekupang, Simpang 4 STC Sei Harapan, Simpang Madani, Jembatan 1 Barelang dan Pelabuhan Telaga Punggur.
Ia menyarankan masyarakat tidak ke luar rumah bila tidak ada sesuatu yang penting, agar terhindar dari paparan debu asap.
Ia menambahkan, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada mata, selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan.
Paparan kabut asap juga bisa menyebabkan reaksi alergi, peradangan, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), hingga pneumonia atau radang paru.
"Kabut asap bisa menyebabkan kita sulit bernafas, batuk, merusak paru-paru," lanjut dia.
BMKG Hang Nadim Batam memantau 11 titik api yang tersebar di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin.
Berdasarkan data BMKG, titik api terpantau di Senayang Kabupaten Lingga, 2 titik di Bintan Utara Kabupaten Bintan, 4 titik di Bunguran Timur Kabupaten Natuna dan 4 titik di Bunguran Barat Kabupaten Natuna.
Baca juga: Pemkot Pontianak belum bisa pastikan akhir libur sekolah
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019