“Jadi ini adalah fitur dalam BukaLapak sehingga masyarakat bisa menemukan produk halal dan syariah,” katanya di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan rencana tersebut muncul karena mendapat dorongan dari Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) agar BukaLapak bisa memanfaatkan platform digital yang dimiliki untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Selain itu, adanya peningkatan kebutuhan produk halal dan syariah di masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan produk investasi syariah yang ada di BukaLapak secara size ternyata lebih besar dibandingkan produk konvensional.
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sedang pada tahap pengumpulan dan pendataan produk-produk halal yang akan masuk dalam platform tersebut sehingga belum bisa memastikan target waktu untuk meluncurkan fitur berbasis syariah itu.
Nantinya, pengguna bisa mencari berbagai produk halal dalam fitur syariah itu seperti fitur-fitur yang sudah ada seperti Buka Reksa, Buka Zakat, dan Buka Modal serta pengguna juga akan menggunakan payment gateway berbasiskan syariah.
“Belanja Berkah menjadi target dalam mengantarkan produk langsung ke tangan para pelanggan,” ujarnya.
Menurutnya, tren halal dan syariah saat ini sangat berpotensi sebagai rantai ekosistem ekonomi digital syariah dengan didukung fakta terkait posisi Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia sehingga menjadi salah satu sasaran marketplace berbasis syariah yang sangat besar.
Dalam hal tersebut, BukaLapak berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti KNKS, perbankan syariah, pelaku fintech, serta para pengusaha UMKM.
Baca juga: Bukalapak buka suara soal perampingan karyawan
Baca juga: Suka duka Achmad Zaky bangun Bukalapak, pernah ditinggal karyawan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019