Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (Porserosi) Jawa Tengah Sukirman di Semarang, Selasa, mengaku cukup puas sekaligus bangga dengan hasil yang diraih kontingen Jateng pada babak kualifikasi PON.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras para atlet, mereka luar biasa. Ini baru permulaan karena pertarungan yang sesungguhnya di PON nanti. Hasil ini akan menjadi semangat para atlet berjuang meraih prestasi tertinggi medali emas," katanya.
Sukirman juga mengapresiasi para pelatih kontingen sepatu roda yakni Kepala Pelatih Muhamad Arif Rahman, asisten pelatih Alan Candra dan Ajeng Anindiya yang bekerja keras di tengah keterbatasan.
Keterbatasan yang dimaksud Sukirman adalah pemugaran lapangan sepatu roda di Stadion Jatidiri Semarang yang waktunya dinilai kurang pas terkait dengan persiapan PON 2020.
Sukirman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Sementara DPRD Jawa Tengah menyesalkan renovasi lapangan yang biasa digunakan untuk berlatih para atlet sepatu roda oleh Pemprov Jateng.
"Kami memang tidak diajak bicara. Dalam rapat di DPRD saya sempat protes kepada Pak Sekda, tapi sudah terlanjur. Saya sudah meminta supaya pemprov segera menyelesaikan pembangunannya akhir tahun ini agar bisa digunakan berlatih para atlet," ujarnya.
Selama proses renovasi menjelang babak kualifikasi PON ini, para atlet sepatu roda melakukan latihan di jalan raya di Kota Semarang, persisnya di sekitar Sungai Banjirkanal Timur dan Barat.
"Memang sempat saya bawa untuk latihan di Bekasi ini selama 10 hari, tapi tentu terbatas dibandingkan dengan latihan di rumah sendiri. Jika program latihan ini tidak terkendala, saya optimistis hasilnya akan lebih baik," katanya.
Seperti diketahui, atlet sepatu roda andalan Jateng Rizki Adyan Prasasti merebut medali emas untuk nomor bergengsi sprint 500 meter putri, sedangkan satu medali emas lagi disabet Team Time Trial 10.000 meter putra dengan "roller" Zulfikar, Viero, Surya, dan Dava.
Dari nomor lainnya, Rizki Adyan Prasasti juga merebut medali perak ketika tampil di nomor ITT 500 meter Putri, satu medali perak lagi, direbut Dharma Adyan Pinanditho pada nomor ITT 100 meter putra.
Tim Pra-PON Jateng juga membawa pulang empat medali perunggu, masing-masing diraih Yosua Samolala Buaya pada nomor sprint 500 meter putra, Abigail Guinevere Puteri Nimas Ayu nomor sprint 1.000 putri, Mochamad Zulfikar PTP 10.000 meter putra, serta Riski Adyan Prasasti pada nomor maraton 42 kilometer putri.
Pascababak kualifikasi PON ini, Sekretaris Umum Porserosi Erlangga Ardianza Wibowo menambahkan akan segera melakukan evaluasi sekaligus menyelenggarakan pemusatan latihan daerah atau pelatda untuk menghadapi PON 2020.
"Selain itu pihaknya akan memanfaatkan kebijakan KONI Jateng untuk terus mengikuti kejuaraan bergengsi di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti di Italia dan Colombia," ujar atlet sepatu roda peraih medali emas Sea Games Tahun 2011 ini.
Sepuluh atlet ini akan digenjot menghadapi PON 2020 untuk memperebutkan medali di nomor individu ITT 500 meter, sprint 500 meter, sprint 1.000 meter, PTP 10.000 meter, eliminasi 15.000 meter, pada nomor beregu TTT 10.000 meter, dan relay 3.000 meter, serta marathon 42 km.
"Semua nomor itu masih tergantung tuan rumah PON nantinya, yang rencananya digelar Papua," katanya.
Baca juga: Bekasi tuan rumah kualifikasi PON cabang sepatu roda
Baca juga: Sirkuit sepatu roda Bekasi jadi arena babak kualifikasi PON 2020
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019