General Manager Airnav Cabang Palembang, Ari Subandri, Rabu, mengatakan kabut asap dua pekan terakhir yang menyelimuti landasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II mulai terpangkas memendek pada pagi hari.
"Akibat kabut asap, jarak pandang memang menjadi berkurang, tetapi secara umum pelayanan navigasi penerbangan di Bandara SMB II masih lancar, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan," ujar Ari Subandri kepada Antara.
Menurut dia jarak pandang kerap memburuk pada rentang pukul 05.00 - 07.30 WIB, jarak pandang terpendek pernah mencapai 300 meter, namun biasanya jarak pandang memanjang hingga enam kilometer seiring naiknya matahari ke permukaan jelang siang hari.
Baca juga: Kabut asap menebal di Bandara Palembang, sejumlah penerbangan "delay"
Sejauh ini, kata dia, belum ada gangguan berarti untuk penerbangan meski hampir setiap pagi bandara SMB II diselimuti kabut asap.
Maskapai tetap akan memberangkatkan penumpangnya walau harus delay beberapa menit, pesawat juga tetap dapat mendarat di bandara meski harus terpaksa berputar-putar di udara dengan waktu cukup lama, sebab semua penerbangan harus memastikan jarak pandang aman minimun 800 meter.
"Pada 16 September ada maskapai Garuda dan Batik yang berputar di udara (holding) akibat belum bisa mendarat, Airnav memang tegas dalam urusan jarak pandang, jika belum diizinkan turun maka pesawat tidak boleh mendarat," jelasnya.
Airnav Palembang mengawasi pergerakan 120 hingga 130 pesawat di Bandara SMB II Palembang setiap hari baik pesawat terjadwal maupun tidak terjadwal, sehingga dibutuhkan navigasi dengan akurasi tinggi agar penerbangan aman.
"Kami selalu memperbaharui informasi jarak pandang dengan BMKG Stasiun SMB II Palembang, tidak mesti periodik, setiap ada perubahan informasi terkait cuaca dan jarak pandang maka segera dikoordinasikan," tambah Ari.
Baca juga: Kabut asap, BMKG: malam hari udara Palembang sangat tidak sehat
Baca juga: Kabut asap di Palembang dipicu keberadaan 115 titik panas
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019