Penampilan operet dari anak-anak yang memiliki keterbatasan secara fisik tersebut memukau seluruh tamu yang hadir dalam acara tersebut, Rabu.
Tema yang diangkat dalam operet tersebut berhasil mengundang tetes air mata tamu undangan yang hadir.
Dalam operet yang di tampilkan, anak-anak difabel tersebut mengangkat cerita isi hati dari seorang anak difabel yang memiliki keterbatasan tak bisa berjalan dan memiliki tangan yang tak sempurna. Ia malu terhadap teman-temannya yang memiliki kesempurnaan secara fisik, Ia malu menjadi bahan olok-olok'an teman-temannya.
Baca juga: Puluhan siswa SLB terkesima dengar dongeng "Ima Anak Jujur"
Namun berkat semangat yang diberikan teman yang memiliki nasib yang sama sepertinya, (yang tidak memiliki kesempurnaan secara fisik). Ia yakin akan mampu menggapai cita-citanya dan yakin bahwa keterbatasan fisik tidak akan membatasi mimpi-mimpi dan cita-citanya. Karena setiap manusia dilahirkan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Selain penampilan operet anak difabel, gebyar hari anak nasional kota itu turut dimeriahkan dengan penampilan tarian anak suku anak dalam yang mencerminkan kearifan lokal dan keseharian anak-anak suku anak dalam saat bermain dimasa kecil.
Serta juga ditampilkan 'dance robokop' dari anak-anak binaan Lembaga Pemasyarakatan Khusu Anak (LPKA) kelas IIB Muarabulian. Melalui penampilan dance tersebut membuktikan bahwa anak-anak binaan dapat berubah menjadi lebih baik dan dapat berkreasi.
Baca juga: Tiga siswa SLB Jambi ikut program Siswa Mengenal Nusantara 2019
Baca juga: Duta Wisata Aceh Barat kenalkan budaya Aceh kepada anak difabel
Selain itu, gebyar hari anak nasional tersebut turut dibuka dengan penampilan musik tradisi yang bawakan oleh siswa SMP N 4 kota itu yang berkolaborasi dengan paduan suara SMP N 1 Kota Jambi.
Melihat penampilan seni budaya dan kreasi yang ditampilkan anak-anak di kota itu, Wakil Wali Kota Jambi memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada anak-anak tersebut. Ia berharap kedepan pendidikan 'Multiple Intelejensia' dapat di kembangkan di kota itu.
Tidak hanya pendidikan formal, namun pendidikan terkait seni, budaya dan bidang pendidikan lainnya dapat dikembangkan oleh sekolah. Yang intinya dapat mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa.
"Pintar di bidang pendidikan formal bagus, namun akan lebih bagus jika turut pintar di bidang-bidang pendidikan lainnya seperti seni dan budaya," kata Wakil Wali kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana.
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat ramah mahasiswa difabel
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019