"Jadi sesaat setelah kejadian ada laporan yang diterima dari I Wayan Widiana, sopir yang mengantarkan korban bersama istrinya ke objek wisata di Pantai Diamond itu," kata Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana pada Rabu.
Kejadiannya berawal sekitar pukul 13.00 Wita saat korban bersama istrinya berkunjung ke Pantai Diamond. Saat itu, korban berenang ke pantai seorang diri, sedangkan istri korban, Sharlene Binti Sharifuddin menunggu di pinggir pantai.
Sesaat kemudian, korban yang berenang seorang diri itu dihantam ombak besar, lalu korban terseret arus ke tengah laut. Saat itu korban masih bisa bertahan dengan mengambang kurang lebih satu jam. Namun karena kondisi ombak yang besar dan terus menghantam korban akhirnya tenggelam.
"Saat terhantam ombak, korban ini masih bisa bertahan, dengan cara berenang mengambang dan ngambang-nya kurang lebih satu jam di sekitar perairan pantai itu, tapi karena arus laut yang kuat dan ombak besar, jadi korban terus dihantam ombak sampai akhirnya korban tenggelam," katanya.
Baca juga: Basarnas selamatkan 5 wisatawan Jepang korban kapal tenggelam
Baca juga: 17 wisatawan tenggelam di Laut Selatan Sukabumi berhasil diselamatkan
Baca juga: Wisatawan tewas tenggelam di Kepulauan Seribu
Saat diketahui korban tenggelam, dua warga setempat melakukan pertolongan menggunakan jukung. Kedua warga ini langsung mengangkat korban ke atas jukung.
"Pada saat korban di angkat dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan ciri-ciri wajahnya sudah membiru. Untuk itu, korban dievakuasi ke Puskesmas Nusa Penida I untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis dan hasilnya korban dinyatakan meninggal dunia," kata Gede Ardana.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban lalu dititipkan di Ruang Jenazah RS Pratama Nusa Penida. Selain itu juga menunggu keputusan pihak keluarga dan Konsulat Malaysia.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019