Kementerian Pariwisata memproyeksikan kunjungan satu juta wisatawan mancanegara yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 2020.Dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta berkapasitas 20 juta penumpang dalam satu tahun dapat mendukung program satu juta wisman ke DIY dan Jateng
Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, mengatakan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah setiap tahunnya baru mencapai 500 ribu wisman.
Baca juga: Wisatawan mancanegara ke Jateng naik, terbanyak Prancis
Baca juga: Sultan pesimistis target kunjungan wisman akan tercapai pada 2020
"Dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta berkapasitas 20 juta penumpang dalam satu tahun dapat mendukung program satu juta wisman ke DIY dan Jateng," kata Arief dalam acara Focus Group Discussion (FGD): Meraih 1 Juta Wisman ke DSP Borobudur melalui Pengembangan Aksesibilitas Bandara YIA.
Ia mengatakan Kementerian Pariwisata menyiapkan anggaran sekitar Rp3 triliun untuk mendukung terwujudnya satu juta wisatawan mancanegara ke Destinasi Super Prioritas Borobudue dan DIY.
Anggaran tersebut di antaranya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebesar Rp15 miliar, pemasaran dan promosi Rp70 miliar, hingga perbaikan fasilitas pariwisata dan pengembangan destinasi wisata Rp3 triliun.
Anggaran ini naik drastis dibandingkan pada 2018 yang sekitar Rp1 triliun. Anggaran Rp3 triliun ini untuk membangun infrastruktur penghubung Bandara Internasional Yogyakarta/Yogyakarta International Airport (BIY/YIA) ke Borobudur dan YIA ke Yogyakarta.
Baca juga: Pemerintah targetkan 2 juta wisman kunjungi Jateng dan Yogyakarta
Baca juga: Konektivitas Yogyakarta-Solo-Semarang bakal dongkrak jumlah wisman
"Kami menargetkan kebutuhan dasar infrastruktur pendukung pariwisata selesai pada 2020," katanya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan YIA juga memiliki landas pacu yang cukup baik. Landas pacu sepanjang 3.250 x 45 m dengan PCN 107 yang ada di bandara ini akan mampu didarati oleh pesawat komersil berbadan lebar terberat (Boeing 777-300 ER) dan terbesar (A-380).
"Inilah salah satu kelebihan YIA yang harus dimanfaatkan maskapai untuk dapat membawa penumpang lebih banyak ke Yogyakarta," kata Faik.
Untuk menarik minat maskapai membuka rute dari dan menuju YIA, Angkasa Pura I menyediakan beberapa program insentif.
Di antaranya adalah, pembebasan biaya pendaratan selama 3 bulan pertama, pembebasan biaya pendaratan sebesar 50 persen untuk tiga bulan berikutnya, serta program pembebasan biaya promosi dan biaya inagurasi maskapai di bandara selama satu bulan penuh.
"Kami optimistis dengan sinergi yang baik dari berbagai pihak khususnya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maskapai, dan didukung oleh aksesibilitas yang memadai, YIA akan mampu menjadi pintu gerbang internasional bagi kedatangan 1 juta wisman menuju destinasi unggulan Borobudur," tambah Faik.
VIDEO: Menpar: anggaran infrastruktur wisata Jateng-DIY Rp2,1 triliun
Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019