"Kita terus kebut penyelesaiannya, mudah-mudahan bisa selesai sesuai target," ujar Manurung di Manado, Rabu.
Bentangan panjang jembatan di tiga lokasi berbeda tersebut, kata dia, bervariasi, begitupun dengan kedalaman lokasi yang dilewati.
"Ada yang ketinggian jembatan mencapai 40 meter, cukup dalam memang sehingga konstruksinya harus dikaji oleh Komite Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan atau KKJTJ," katatnya.
Di seksi IIB sepanjang 14 kilometer, total panjang jembatan mencapai kira-kira 720 meter.
Di Desa Tendeki (Kabupaten Minahasa Utara) misalkan, panjang jembatan yang dibangun bentangannya 7X40 meter. Selanjutnya, di Kelurahan Pinokalan (Kota Bitung) bentangannya 6X40 meter, sementara di Kelurahan Girian Permai bentangannya sepanjang 5X40 meter.
"Saat ini konstruksi bagian bawah sementara dibangun, memang bentangannya cukup panjang dan tinggi," ujarnya.
PT Jasamarga Manado-Bitung mendapatkan kontrak pengerjaan jalan tol seksi IIA (sepanjang 11 kilometer) dan seksi IIB (sepanjang 14 kilometer).
Sementara konstruksi jalan utama dan jembatan seksi IA (tujuh kilometer) dikerjakan menggunakan anggaran China, sementara seksi IB (tujuh kilometer) dibiayai APBN.
Titik nol tol berada di Kota Manado, melintasi Kabupaten Minahasa Utara dan berakhir di Kota Bitung.
Baca juga: Tol Manado-Bitung direncanakan mulai beroperasi Juli 2020
Baca juga: Gerbang Tol Manado-Bitung bakal dibangun pada pertengahan September
Baca juga: Progres proyek Tol Manado-Bitung seksi IIA capai 90,06 persen
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019