"Angka ini (sebesar 90,06 persen) dicapai hingga tanggal 4 Agustus 2019," kata Manurung di Manado.
Progres konstruksi fisik Tol Manado-Bitung seksi IIA, belum diikuti dengan percepatan pembangunan seksi IIB karena masih mencapai 24,42 persen.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah pembebasan lahan di seksi IIB ini belum tuntas. "Ini kendalanya, pada akhirnya konstruksi fisik belum keseluruhan, mana yang lahannya sudah bebas kita langsung lakukan pembangunan atau konstruksi," ujarnya.
Saat ini, kata dia, berdasarkan data hingga tanggal 9 Agustus 2019, pembebasan lahan di seksi IIA telah mencapai 99,86 persen, sementara di seksi IIB telah mencapai 80,14 persen.
"Kita terus berupaya agar proses pembebasan lahan ini bisa secepatnya diselesaikan khususnya di seksi IIB ini, perlu memang dukungan masyarakat," ujar Manurung.
Manurung menambahkan untuk pintu tol masih dalam tahapan persiapan memobilisasi peralatan untuk tiang pancang fondasi, sementara untuk rangka bajanya sudah difabrikasi.
Panjang Tol Manado-Bitung sekitar 39,9 kilometer (900 meter dibangun oleh pemerintah) dibagi dalam seksi I dan seksi II.
Seksi IA ( Manado-Sukur) sepanjang tujuh kilometer, seksi IB (Sukur-Airmadidi) sepanjang tujuh kilometer dibangun menggunakan APBN dan pinjaman dari China. Sementara seksi IIA (Airmadidi-Danowudu) sepanjang 11,5 kilometer dan seksi IIB sepanjang 13,5 kilometer dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Baca juga: Presiden jelaskan target dan harapan pembangunan Tol Manado-Bitung
Baca juga: Lahan tol Manado-Bitung serap Rp980 miliar
Baca juga: Konstruksi tol Manado-Bitung seksi IIA sebesar 88 persen
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019