• Beranda
  • Berita
  • Jarak pandang di Tol Palembang-Indralaya hanya tersisa 40 meter

Jarak pandang di Tol Palembang-Indralaya hanya tersisa 40 meter

19 September 2019 15:13 WIB
Jarak pandang di Tol Palembang-Indralaya hanya tersisa  40 meter
Jarak pandang di Jalan Tol Palindra hanya 40 meter akibat diselimuti kabut asap, Kamis (19/9). ANTARA/Aziz Munajar
Jarak pandang terpendek di Tol Palembang - Indralaya hanya mencapai 40 meter akibat diselimuti kabut asap tebal pada Kamis pagi.

Kabut asap tebal itu diduga dari kebakaran lahan di sekitar kawasan tol.

Salah seorang warga yang mengaku rutin melintasi Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra), Rocky, Kamis mengatakan kabut asap pagi ini nampak lebih pekat dari hari-hari sebelumnya dan sangat mengganggu lalu lintas.

"Kabut asap ini menyelimuti sepanjang jalan tol, kemarin tidak setebal ini, jadi kami harus ekstra hati-hati," ujar Rokcy.
Baca juga: BMKG: Kualitas udara Palembang sentuh level berbahaya

Menurut dia jarak pandang di Tol Palindra cenderung fluktuatif, jika jarak terpendeknya hanya 40 meter pada rentang puku 06.00-07.00 WIB.

Sedangkan jarak pandang terpanjangnya dapat mencapai 100 meter lebih, namun pengendara tetap harus menurunkan kecepatan sebab kondisi kendaraan lumayan ramai didominasi kendaraan pribadi.

Ia juga mengeluhkan tidak adanya petugas kepolisian atau keamanan yang berjaga di Jalan Tol tersebut untuk memberi rambu atau peringatan, sebab sebagian pegendara ada yang nekat mempercepat laju kendaraan.
Baca juga: Kabut asap menebal di Bandara Palembang, sejumlah penerbangan "delay"

Selain di Jalan Tol Palindra, jarak pandang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II juga terpantau pendek berdasarkan data BMKG, yakni berkisar 500 - 800 meter yang mengakibatkan enam jadwal penerbangan mengalami delay.

"Delay ada tiga jadwal keberangkatan dan tiga kedatangan," kata General Manager Bandara SMB II, Fahroji.

Dua penerbangan bahkan terpaksa berputar -puar di udara (holding) demi memastikan jarak pandang aman untuk pendaratan di bandara.

Akibat kabut asap tebal tersebut, kualitas udara di Kota Palembang juga terpantau menyentuh level Berbahaya menurut keterangan website www.bmkg.go.id yang diperbaharui tiap jam.
Grafik kualitas udara di Kota Palembang berdasarkan website resmi BMKG, Kamis (19/9) (ANTARA/Aziz Munajar/19)


Dalam keterangan grafiknya, Indikator PM10 di Kota Palembang menunjukkan angka 357,10 µgram/m3 pada pukul 06.00 WIB, kemudian pukul 07.00 WIB angkanya naik menjadi 436,02 µgram/m3, lalu pukul 08.00 WIB meningkat jadi 445,28 µgram/m3, ketiga angka tersebut mengindikasikan kategori Berbahaya.
Baca juga: Kabut asap di Palembang dipicu keberadaan 115 titik panas

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019