Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Kota Batam meningkat 100 persen pada September 2019, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Kalau ISPU mencapai menuju 200, kami anjurkan anak PAUD, TK, SD dan SMP libur
"Penderita ISPA dipastikan naik, bisa 2 kali lipat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmaryadi di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, berdasarkan data di Puskesmas, jumlah penderita ISPA meningkat tajam. Seperti di Puskesmas Sekupang, jumlah penderita ISPA pada sepanjang Agustus mencapai 200 orang, sedangkan September, baru tanggal 1-14 saja, juga sudah mencapai 200 orang penderita.
Kemungkinan, peningkatan jumlah penderita ISPA karena kualitas udara yang memburuk akibat kabut asap yang menaungi langit Batam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Hujan buatan berhasil turun di Riau
Dinkes akan terus memantau Indeks Standar Pencemaran Udara setempat, untuk mengambil tindakan bila kualitas udara terus memburuk.
"Kalau ISPU mencapai menuju 200, kami anjurkan anak PAUD, TK, SD dan SMP libur," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan menginstruksikan kegiatan di luar kelas ditiadakan agar anak terhindar dari paparan kabut asap.
"Olahraga bisa diganti teori di dalam kelas," kata dia.
Ia meminta orang tua membekali anaknya dengan masker ke sekolah.
Wali Kota Batam menegaskan, belum akan mengambil kebijakan meliburkan sekolah, karena kualitas udara terus mengalami perubahan.
"Kalau ISPU sampai 100-200 baru diliburkan, lihat situasi kondisi," kata dia.
Baca juga: Menkes minta siagakan ambulans di berbagai titik karhutla
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019