Tim Modifikasi Cuaca (TMC) untuk wilayah Operasi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah melakukan dua kali operasi penyemaian awan cumulus sebagai upaya menurunkan hujan buatan.Untuk keberhasilan operasi, pada tanggal 17, hujan rintik-rintik telah turun di sekitar kawasan Bandara Tjilik Riwut,
"Sampai hari ini terhitung sejak 17 September 2019 kami telah melakukan dua kali operasi penyemaian awan cumulus," kata Koordinator Lapangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kalimantan Tengah, Fikri Nur Muhammad di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan, operasi itu dilakukan pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) 2019. Sementara untuk Kamis (19/9) tim tak melakukan penyemaian karena tidak adanya potensi awan yang tumbuh dan bisa disemai.
Baca juga: Palangka Raya tetapkan tanggap darurat Karhutla selama 15 hari
"Untuk keberhasilan operasi, pada tanggal 17, hujan rintik-rintik telah turun di sekitar kawasan Bandara Tjilik Riwut," ujarnya.
Selanjutnya, dia menambahkan untuk tindak lanjut operasi rekayasa hujan buatan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan tim terkait.
"Untuk dua hari ke depan, berdasar informasi BMKG akan ada pertumbuhan awan dan diperkirakan awan itu cukup bagus. Untuk itu kami akan melakukan rekayasa secara maksimal," katanya.
Baca juga: Palangka Raya siapkan Rp1,7 miliar selama tanggap darurat karhutla
Setidaknya selama dua hari ke depan itu tim rekayasa cuaca berencana menebar 2,4 ton Natrium klorida (NaCl) atau bahan penyemai awan. Sebanyak 2,4 ton NaCL itu akan diangkut pesawat TNI AU untuk sekali penerbangan.
Dia menerangkan, pesawat yang digunakan untuk menyemai awan tersebut berjenis CN 295 dengan nomor register A2901 dari Pekan Baru yang didatangkan pada Selasa (17/9).
Pesawat itu didatangkan atas perintah Presiden RI dalam rapat terbatas dan akan siaga di Palangka Raya dengan batas waktu sampai kabut asap reda.
Baca juga: 3.034 siswa di Palangka Raya terpapar kabut asap
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019