"Bantuan ini berisi dua item barang seperti selimut dan hygienekit terdiri dari handuk, sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi serta pembalut yang semua dikelompokkan menjadi satu paket untuk setiap kepala keluarga yang berada di Huntara PUPR Petobo," kata Kordinator Distribusi PMI Kota Palu Hariadi melalui sambungan telepon, Kamis.
Menurutnya, dalam pendistribusian bantuan ada kendala karena kurangnya kordinasi antara warga dan koordinator Huntara sehingga ada beberapa kepala keluarga yang tidak terdata.
Baca juga: PMI Riau siapkan ruang sehat bebas asap untuk korban kabut asap
Contohnya, data yang diterima PMI dari koordinator untuk tujuh kepala keluarga akan tetapi yang datang untuk mengambil sembilan kepala keluarga. Ternyata dalam satu bilik Huntara ada yang dihuni lebih dari satu KK namun yang terdata hanya satu KK saja. Ke depannya PMI Kota Palu akan mendistribusikan bantuan lagi ke beberapa Huntara yang ada di Kota Palu.
Sementara, Koordinator lapangan Huntara PUPR Suyatno menambahkan bahwa dirinya mewakili masyarakat berterimakasih kepada PMI karena sudah membantu meringankan beban masyarakat dan berharap semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat.
Baca juga: PMI bagikan tips sehat untuk korban terdampak kabut asap
"Bantuan yang diberikan PMI ini luar biasa karena bisa memulihkan semangat kami seperti dulu. Kami berharap ke depannya akan ada lagi bantuan serupa tapi bukan hanya untuk penghuni Huntara PUPR saja tapi juga seluruh Huntara yang ada di Petobo, karena mereka semua sama dan merupakan korban terdampak likuifaksi," tambahnya.
Salah seorang penerima bantuan, Lian (39) yang merupakan penghuni Huntara Petobo mengatakan berterima kasih kepada pemerintah maupun organisasi swasta khususnya PMI yang selama ini membantu masyarakat korban likuifaksi. Ia pun mendoakan agar PMI ke depan selalu jaya dan terus bisa membantu masyarakat terdampak bencana dimanapun berada.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019