Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan 1.636 perusahaan atau calon investor menunjukkan minatnya untuk menanamkan modal di sektor pertanian dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp426,2 triliun hingga 2020.Dari sistem one single submission (OSS), menunjukkan cukup banyak minat investasi di sektor pertanian dengan nilai investasi mencapai Rp426,2 triliun
"Dari sistem one single submission (OSS), menunjukkan cukup banyak minat investasi di sektor pertanian dengan nilai investasi mencapai Rp426,2 triliun," kata Dirjen Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono di Jakarta, Kamis.
Dengan potensi investasi tersebut, Kementan memperkirakan kebutuhan tenaga kerja pada 2020 untuk sektor pertanian sebesar 651.697 orang.
Baca juga: Mentan targetkan investasi pertanian tahun ini capai Rp80 triliun
Baca juga: Kadin apresiasi investasi sektor pertanian lebih cepat
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi sektor pertanian selama 2009-2013 masih cukup rendah yaitu hanya sebesar Rp96,1 triliun. Pada periode 2014-2018, investasi sektor pertanian meningkat tajam mencapai Rp240,8 triliun, atau naik 150,7 persen dibanding periode sebelumnya.
Dalam 5 tahun mendatang (2020-2024), pemerintah menargetkan investasi sektor pertanian mencapai Rp2.231,5 triliun dengan porsi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 55 persen dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 45 persen.
Target tersebut meningkat 827 persen dibandingkan periode 2014-2018. sedangkan tenaga kerja sektor pertanian ditargetkan meningkat 3,26 juta orang (naik sebesar 8,4 persen). Secara makro, PDB sektor pertanian ditargetkan tumbuh diatas 5 persen.
Baca juga: Kementan: Deregulasi dongkrak investasi pertanian dalam empat tahun terakhir
Dari target nilai investasi tersebut, sub sektor perkebunan berkontribusi dengan persentase terbesar 73 persen atau senilai Rp1.567,1 triliun yang didominasi oleh komoditas sawit (integrasi dengan jagung dan ternak).
Sementara itu komoditas lainnya yang menopang investasi di sub sektor perkebunan adalah tebu (sebesar 26 persen dari target total nilai investasi sub sektor perkebunan 2020-2024), tembakau 1 persen dan lainnya seperti karet, kopi, kakao, rempah mencapai 3 persen.
"Kontribusi komoditas perkebunan menyumbang penerimaan negara dari sektor nonmigas sangat besar terutama dalam pembantukan neraca perdagangan komoditas pertanian," kata Kasdi.
Baca juga: Kementan deregulasi 141 aturan untuk tarik investor
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019