Komandan Satuan Tugas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumatera Selatan Kolonel {Arh} Sonny Septiono mengatakan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kabupaten akhir-akhir ini pihaknya berupaya menambah anggota untuk memaksimalkan pemadaman dan mencegah kebakaran yang lebih luas.Dalam waktu dekat akan ada tambahan 100 anggota untuk membantu penanggulangan karhutla yang kini asapnya mulai mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat
"Dalam waktu dekat akan ada tambahan 100 anggota untuk membantu penanggulangan karhutla yang kini asapnya mulai mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat," katanya di Palembang, Jumat.
Operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla yang berlangsung sejak April 2019 itu, katanya, melibatkan sebanyak 8.000 personel gabungan TNI/Polri, BPBD, Mangala Agni, serta instansi lainnya.
Anggota satgas gabungan itu sekarang ini terus melakukan patroli darat di 90 desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas.
Selain meningkatkan operasi darat dan udara, pihaknya juga berupaya mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pada musim kemarau 2019 ini.
"Siapa pun yang tertangkap tangan melakukan pembakaran lahan secara sengaja diperintahkan kepada petugas yang patroli untuk melakukan tindakan tegas dan bila perlu ditembak di tempat," katanya.
Upaya untuk melakukan pengendalian karhutla yang disebabkan oleh faktor cuaca panas, kata dia, memerlukan kegiatan pemadaman dan pembasahan dari darat dan udara, sedangkan yang disebabkan ulah manusia perlu dilakukan tindakan pembinaan dan penegakan hukum secara tegas.
Jika masyarakat selama ini melakukan pembakaran lahan tidak bisa dibina untuk mengubah kebiasaan buruknya pada setiap memasuki musim kemarau itu, katanya,, anggota satgas di lapangan diperintahkan tidak segan-segan melakukan tindakan hukum secara tegas dan terukur.
Khusus penegakan hukum, dalam operasi yang berlangsung sejak April 2019 itu, telah diamankan 23 tersangka yang salah satu di antaranya dari pihak perusahaan perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin yang diduga secara sengaja melakukan pembakaran untuk membersihkan dan membuka lahan, demikian Sonny Septiono yang juga Danrem 044 Garuda Dempo itu.
Baca juga: Heli pemadam Karhutla di Sumsel sudah tumpahkan 42 juta liter air
Baca juga: Sumsel siapkan insentif Satgas Karhutla Rp4 miliar
Baca juga: Komunitas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II gelar Shalat Istisqa
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019