"Siapa sih orang Indonesia yang tidak ingin berkompetisi di Indonesia? Tidak ada kan? Pasti semua mau dan kita di belakang layar, bekerja sekeras-kerasnya untuk dapat seat di Jakarta," ujar Sean di sela-sela peresmian e-Prix Jakarta 2020 di Monas, Jumat.
Sean yang saat ini juga ikut dalam ajang Formula 2 mengatakan peluang untuk bisa ikut dalam perhelatan berbeda cukup sulit, terutama masalah tim.
Pasalnya, untuk bisa bergabung dengan tim yang berlaga di Formula E bisa dikatakan telat. Tim biasanya sudah meneken kontrak dengan para pembalap selama dua hingga tiga tahun.
Baca juga: Bukan sekali, Jakarta akan gelar Formula E lima tahun berturut-turut
Meski biasanya mendapatkan wild card atau tiket bisa turun di Grand Prix terutama bagi pembalap tuan rumah, ia ingin agar kontraknya bisa panjang bukan sebatas ikut satu kali balapan saja.
"Maksudnya kita tidak ingin ikut satu balapan dan ke depannya tidak ada lagi. Sebagai pembalap itu tidak masuk logis yah. Investasi balapan ya investasi lima tahun, lebih panjang," kata dia.
Meski tergolong cukup sulit, ia berharap ada tim yang mau bekerja sama dengannya untuk balapan Formula E. Sean pun telah bernegosiasi dengan sejumlah tim agar bisa bergabung, namun ia tidak menyebut tim mana yang telah dia ajak bicara.
Baca juga: Kisah Gubernur Anies disetiri oleh pebalap F2 Sean Gelael
"Kita cari (tim) yang sinergi yang paling 'sreg' dan welcoming ke kita,. Kita memang sudah ngobrol dengan beberapa tim tapi belum ada konfirm, Insya Allah bisa ada jalurnya," kata dia.
Sebelumnya, Jakarta terpilih sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan Formula E yang akan dilaksanakan pada 6 Juni 2020 mendatang.
Rencananya, kawasan Monas dan sekitarnya akan menjadi arena digelar balapan Formula E. Hal itu dipastikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Co-Founder & Chief Championship Officer Formula E, Alberto Longo.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019