"Kami berkomitmen mendukung agenda Presiden Jokowi meningkatkan SDM sebagai prioritas utama di masa jabatannya yang kedua," kata Dubes Jenkins dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Lima riset kolaborasi Inggris-Indonesia siap rebutan Newton Prize 2019
Dia menambahkan, hal ini akan semakin membuka peluang bagi Inggris dan Indonesia untuk bekerja sama dalam bidang SDM.
"Kita harus terus belajar dan saling berbagi pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman. Proteksionisme dan isolasionisme tidak akan bisa meningkatkan standar di sektor pendidikan," ujar Dubes Jenkins.
Inggris akan memberlakukan kebijakan "Rute Lulusan baru" yang memungkinkan mahasiswa internasional bisa tinggal dan bekerja di Inggris selama dua tahun setelah lulus.
Baca juga: Kedatangan ilmuwan diaspora bukan menggurui tapi berkolaborasi
Kebijakan tersebut bisa dinikmati oleh mahasiswa tingkat sarjana atau lebih tinggi yang memulai studi di Inggris pada tahun akademik 2020/2021.
Sementara itu, dengan kebijakan lama yang masih berlaku hingga saat ini, mahasiswa asing lulusan perguruan tinggi di Inggris hanya diberikan izin tinggal dengan waktu empat hingga enam bulan setelah lulus.
Baca juga: Inggris targetkan 63 pelajar Indonesia terima beasiswa Chevening
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, menyebut kebijakan baru tersebut bisa memberikan kesempatan lebih besar bagi mahasiswa Internasional yang berbakat dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) untuk mendapat pengalaman kerja sambil membangun karier.
"Ini menunjukkan pandangan global kami dan akan memastikan bahwa kami akan terus menarik talenta yang terbaik dan paling cerdas," tulis Patel dalam keterangan yang sama.
Pewarta: Suwanti
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019