"Ini dari sisi humanis, peran jurnalis yang sering meliput satu hari saja belum tentu kita kuat merasakan sesaknya, bagaimana dengan para korban yang menghisap udara itu berbulan- bulan," kata Ketua Mata Rantai Jurnalis Indonesia Riman Wahyudi saat diwawancarai Antara di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Cara mencuci hidung untuk cegah iritasi akibat asap karhutla
Baca juga: Kemenkes sarankan kurangi dampak asap dengan kain dakron
Para jurnalis yang tergabung dalam Mata Rantai melakukan penggalangan dana melalui kegiatan menyanyi bersama yang turut diikuti oleh gabungan mahasiswa dan tokoh masyarakat seperti Ketua Indonesia Child Protection Watch (ICPW) Erlinda.
Selain mengumpulkan dana untuk membeli masker N95 yang berfungsi menyaring partikel halus yang berasal dari polutan kebakaran hutan dan lahan, Mata Rantai Jurnalis Indonesia juga menyuarakan tuntutan kepada pemerintah dan polisi agar menindak tegas pelaku pembakaran hutan.
"Kita minta penegak hukum dengan tegas memberi hukuman kepada orang ataupun perusahaan yang telah terbukti melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Bukan itu saja, pemerintah jangan tebang pilih kepada pelaku pembakaran hutan. Jadi tadi pesan kita seperti itu," kata pria yang akrab dipanggil Wahyu itu.
Baca juga: 14 posko kesehatan siaga antisipasi dampak kabut asap di Pekanbaru
Mata Rantai Jurnalis Indonesia juga mengajak masyarakat Jakarta untuk membentuk sendiri kelompok masyarakat membantu para korban karhutla.
"Kita juga ajak masyarakat di CFD tadi untuk membuat kelompok sendiri dan mengirimkan bantuan masker, atau mungkin obat batuk dan obat tetes mata. Karena di sana sudah banyak korban yang terjangkit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)," ujar Wahyu.
Nantinya, meski tidak mencapai target dana untuk membeli masker sebanyak satu juta, dana yang telah dikumpulkan akan segera disalurlan membeli masker N95 dan segera dikirim kepada korban karhutla.
Sebelumnya, Mata Rantai Jurnalis Indonesia telah melakukan pengumpulan dana melalui media sosial untuk memenuhi target mereka mengirimkan sejuta masker bagi para korban karhutla.
Baca juga: Antisipasi dampak asap, masyarakat diimbau kurangi aktivitas luar
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019