• Beranda
  • Berita
  • Kampung sayur organik Mojosongo Solo targetkan mandiri pangan

Kampung sayur organik Mojosongo Solo targetkan mandiri pangan

22 September 2019 18:38 WIB
Kampung sayur organik Mojosongo Solo targetkan mandiri pangan
Salah satu warga sedang merawat tanaman cabai yang dibudidayakan di depan rumah (Foto: Aris Wasita)

Masih konsumsi sendiri dengan memanfaatkan pekarangan yang ada. Jadi kami belum melakukan promosi keluar karena fokusnya di pemberdayaan masyarakat


Kampung sayur organik yang berada di Ngemplak Sutan, RW 07, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo menargetkan sebagai kampung mandiri pangan.

"Saat ini kami sudah menuju ke sana," kata Koordinator kampung sayur organik Mojosongo Paryanto di Solo, Minggu.

Meski demikian, dikatakannya, saat ini hasil kebun yang diperoleh masyarakat masih sebatas untuk konsumsi rumah tangga sendiri.

Baca juga: Sayur organik Univ. Jambi dipasarkan di pasar swalayan

"Masih konsumsi sendiri dengan memanfaatkan pekarangan yang ada. Jadi kami belum melakukan promosi keluar karena fokusnya di pemberdayaan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan untuk lahan yang ditanami masyarakatpun bukan lahan khusus melainkan hanya memanfaatkan pekarangan yang luasnya terbatas.

"Di pinggir-pinggir rumah, depan dan pinggir jalan. Kami menanamnya di polybag dan pot," katanya.

Baca juga: Wagub Lampung dorong masyarakat kembangkan konsep pertanian perkotaan

Untuk beberapa jenis tanaman yang ditanam juga terbatas mengingat Kota Solo bukan merupakan daerah dengan iklim dingin.

Menurut dia, beberapa sayuran yang ditanam di antaranya cabai, terong, tomat, kangkung, selada dan buah stroberi.

Ia mengatakan sejauh ini sudah ada sekitar 50 rumah yang melakukan budidaya tersebut atau sekitar 60 persen dari rumah yang ada di kampung tersebut.

Sementara itu, untuk merealisasikan program kampung mandiri pangan, saat ini ia mengajak masyarakat setempat membudidayakan ternak dan ikan dalam skala kecil.

"Kalau ternak paling tidak setiap rumah tangga punya 5-10 ekor ayam petelur. Sedangkan perikanan harapannya setiap rumah punya kolam sederhana untuk memelihara ikan konsumsi," katanya.

Baca juga: Pertanian organik dinilai dapat kurangi biaya produksi

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019