"Sayur organik yang mulai dipasarkan tersebut adalah Selada. Harapannya produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," kata Ketua Projects, Fuad Nurdiansyah dihubungi di Jambi, Minggu.
Sayur organik yang dipasarkan di retail Jambi Town Square (Jamtos) Kota Jambi itu diberi merek "Pure Nature".
Sayur organik yang dipasarkan tersebut kata Fuad, merupakan produk yang dihasilkan dari pengembangan teknologi "Smart Planting", yakni pertanian cerdas berbasis Internet of Things (IoT).
Produk yang dihasilkan melalui sistem pertanian tersebut menurutnya, sangat berbeda dengan tanaman budidaya sistem hidroponik pada umumnya yang menggunakan pupuk cair sintetik (AB Mix).
"Beda dengan hidroponik, sehingga dalam pemasarannya kita berikan label bahwasanya bukan dari sistem hidroponik," katanya.
Selain itu Fuad menjelaskan, Selada organik yang dihasilkan melalui sistem Smart Planting itu memiliki keunggulan tersendiri, yakni lebih higienis dan dari segi rasa berbeda serta memiliki tekstur yang lebih krunchy.
Sedangkan untuk harga Selada organik tersebut dijual Rp7.000 per paket.
"Bisa dimakan langsung, tanpa harus dicuci dulu. Karena sudah sangat higienis," katanya.
Pengembangan produk tersebut yang juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut, merupakan salah satu komitmen fakultas dalam menjadikan kampus Universitas Jambi menjadi World Class Entrepreneurial University.
"Ini juga merupakan salah satu bagian dari strategi Fakultas Pertanian Unja untuk menghadapi era Industri 4.0, yang mana penelitian ini kami fokuskan untuk sektor pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Fuad menambahkan.*
Baca juga: Universitas Jambi tambah kuota mahasiswa baru jalur SBMPTN
Baca juga: Universitas Jambi luluskan tiga doktor baru ilmu hukum
Pewarta: Syarif Abdullah dan Gresi Plasmanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019