• Beranda
  • Berita
  • BKL Melati jadi rujukan program pendampingan lansia

BKL Melati jadi rujukan program pendampingan lansia

23 September 2019 16:12 WIB
BKL Melati jadi rujukan program pendampingan lansia
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meresmikan BKL Melati Bangunkerto sebagai rujukan program pendampingan lansia. ANTARA/HO Humas Pemkab Sleman/am.

Pada 2018 BKL Melati memperoleh juara 1 tingkat nasional.

Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Muslimatun mencanangkan Bina Keluarga Lansia (BKL) Melati, Dusun Bangunsari, Desa Bangunkerto,  Kacamatan Turi, sebagai Center of Excellent (CoE) sehingga akan menjadi rujukan terkait program pendampingan bagi lanjut usia (lansia).

Ketua BKL Melati Sumartinah di Sleman, Senin, mengaku siap jika BKL Melati menjadi rujukan daerah lain bagi program pendampingan lansia.

"Dengan adanya BKL dapat mengembangkan bakat dari ibu-ibu lansia dan mempunyai semangat untuk berprestasi," katanya.

Menurut dia, sejumlah kegiatan BKL Melati yang dinilai mampu menjadi rujukan wilayah lain, mencakup aspek fisik seperti senam lansia, bidang spiritual seperti pengajian, kegiatan emosional seperti pemainan-permainan, kegiatan intelektual, lingkungan, vokasi, dan sosial kemasyarakatan.

"Adapun bidang vokasi profesional mengacu pada ekonomi produktif, yakni mengembangkan makanan tradisional yakni wajik kletik salak pondoh," katanya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan kegiatan tersebut sangat positif karena meningkatkan kepedulian serta peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri dan produktif.

Baca juga: Ratusan lansia di Kalteng terima bantuan Kemensos RI


"BKL yang merupakan suatu kegiatan dilakukan secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan," katanya.

Ia mengatakan, bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lansia, pengetahuan ini meliputi pola perawatan dan pengasuhan.

"Selain itu juga pemberdayaan kaum lansia agar kesejahteraan bisa meningkat," katanya.

Sri Muslimatun mengatakan, penduduk pralansia dari usia 45 hingga 59 tahun di Sleman sejumlah 53.146 jiwa dan penduduk lansia di atas 50 tahun sejumlah 55.967 jiwa dari total 1.090.567 jiwa.

"Kondisi tersebut menjadi tantangan untuk terus meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia di Sleman," katanya.

Ia mengatakan, Pemkab Sleman tengah melakukan pembinaan kelompok kegiatan bina keluarga lansia yang jumlahnya saat ini mencapai 202 kelompok dengan jumlah anggota 7.490 orang yang mendapatkan pembinaan langsung oleh Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Pada 2018 BKL Melati Bangunsari, Bangunkerto,Turi memperoleh apresiasi di tingkat nasional sebagai juara 1 kelompok BKL tingkat nasional.

"Oleh karena itu, melalui pencanangan tersebut di kelompok BKL Melati dapat menjadi sumber informasi dalam pengelolaan kelompok BKL, serta memotivasi kelompok BKL lain yang ada di Sleman," katanya.

Ia berharap Sleman memiliki kader-kader yang berpengatahuan terampil dalam memberikan edukasi kepada keluarga yang memiliki orang lanjut usia dalam pengasuhan dan  perawatan, agar dapat membentuk lansia yang tangguh.

Baca juga: Singapura dan caranya memanusiakan manusia
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019