Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin mengatakan, pada 2019 target ekspor sebanyak 45 juta ton atau meningkat 28,5 persen dari realisasi tahun 2018 sebanyak 42,5 ton
"Dengan layanan jemput bola itu, proses layanan ekspor akan dibantu sejak dari hulu sampai dengan hilir," katanya di sela pelepasan ekspor perdana Karkas Ayam ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Selain memberikan layanan jemput bola, sebagai upaya pendongkrak ekspor pihaknya juga melakukan peningkatan jumlah eksportir.
"Inovasi layanan jemput bola sudah seharusnya terus didorong agar potensi yang ada baik dari Jawa Timur maupun dari seluruh Indonesia dapat terus kita pacu untuk masuki pasar ekspor," katanya.
Baca juga: Barantan lepas ekspor senilai Rp2,2 miliar dari Bandara Soetta
Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Mussyafak Fauzi pada kesempatan yang sama menjelaskan, ekspor produk pertanian di wilayah kerjanya pada periode 1 Januari - 31 Agustus 2019 masing-masing untuk komoditas asal tumbuhan senilai Rp107,57 triliun.
Adapun produk yang mendominasi berupa kakao dan sawit beserta turunannya, ubi jalar, tanaman hias dan pala. Sedangkan komoditas asal hewan pada periode yang sama dapat mencapai nilai ekonomi Rp6,342 triliun yang didominasi oleh produk sarang burung walet.
Bupati Sidoarjo, Saifull Ilah yang juga hadir saat melepas ekspor juga mengapresiasi kinerja ekspor dari Jawa Timur, khususnya dari wilayah di Sidoarjo.
"Kami berharap fasilitas yang diberikan Barantan juga dapat terus mendorong tumbuhnya para eksportir baru di wilayahnya. Masih banyak potensi pertanian di Sidoarjo, perlu kita dorong bersama agar mampu bersaing di pasar ekspor," katanya.
Baca juga: Kementan siapkan lima strategi peningkatan ekspor pertanian
Baca juga: Kementan lepas ekspor 37.000 ton minyak goreng sawit ke Tiongkok
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019