Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bahu membahu membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan para korban yang terkena dampak bencana tersebut.Tidak boleh ngasal, tidak boleh teknis. Kebesaran bangsa ini dipertaruhkan jika kita dinilai tidak serius, tidak cekatan, enggak profesional,
"Ayo kita saling semangati bangsa ini. Jangan anggap sepele musibah ini. Ini musibah yang sangat besar. Bayangkan 30 juta masyarakat terpapar asap ini dan sebagian besar mereka orang-orang yang kurang mampu, yang tidak bisa keluar dari perangkap kabut asap," kata Ketua Dewan ACT dalam sambutannya membuka apel pemberangkatan 100 relawan ke Riau di Humanity Distribution Center (HDC) ACT di Gunung Sindur, Bogor, Senin.
Baca juga: ACT berangkatkan 100 relawan dan 100 ton bantuan pangan ke Riau
Ia menyatakan bahwa bencana karhutla tersebut merupakan bencana yang menimbulkan dampak multidimensi yang serius dan mengancam kehidupan.
Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah dan semua elemen bangsa untuk memahami bencana tersebut seserius mungkin, sedalam mungkin dan tidak menyepelekannya.
"Tidak boleh ngasal, tidak boleh teknis. Kebesaran bangsa ini dipertaruhkan jika kita dinilai tidak serius, tidak cekatan, enggak profesional," ujarnya.
Ketua Dewan ACT yang juga merupakan Presiden Global Islamic Philantrophy itu mengajak seluruh anak bangsa untuk terpanggil mengambil peran dalam penanganan bencana karhutla.
"Di manapun orang Indonesia tinggal harus terpanggil untuk memberikan apapun yang terbaik. Karena itulah bukti cinta kita kepada negeri ini," katanya bersemangat.
Baca juga: ACT Aceh-MRI kirim relawan atasi bencana asap di Riau
Ahyudin menyampaikan pesan tersebut dalam sambutan seremoni pemberangkatan 100 relawan yang akan diterjunkan untuk membantu penanganan karhutla di Riau.
Selain 100 relawan yang terdiri dari relawan pemadam kebakaran dan relawan medis, ACT juga membawa sekitar 100 ton bantuan pangan bagi korban yang membutuhkan akibat karhutla yang melumpuhkan aktivitas perekonomian di sana.
Bantuan tersebut dikerahkan menyusul aksi pembagian 2.000 masker yang dilakukan ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di provinsi yang sama dua hari lalu.
Setelah mengirim relawan dan bantuan pangan, pengiriman bantuan akan dilanjutkan dengan aksi yang lebih besar berupa pengiriman ribuan ton bantuan pangan melalui Kapal Kemanusiaan yang dijadwalkan akan diberangkatkan ke seluruh wilayah yang terkena dampak karhutla pada akhir September 2019.
Baca juga: MRI-ACT Aceh gelar aksi solidaritas atasi bencana kabut asap
Pewarta: Katriana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019