Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membagikan 3.000 masker kepada siswa-siswi Sekolah Dasar Desa Tanjung Pura guna menanggulangi kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang cukup tebal menyelimuti daerah itu.jika ada kebakaran hutan dan lahan, selagi masih bisa dipadamkan oleh warga, segeralah dipadamkan dengan bergotong royong
"Kita berharap bantuan masker ini siswa dan siswi dapat terhindar dari berbagai penyakit pernapasan karena kabut asap ini," kata Kepala Markas PMI Provinsi Kepulauan Babel Mardani di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan ribuan masker dari PMI ini dibagikan kepada masyarakat dan siswa-siswi di SD di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah.
Hal itu, sebagai tindak lanjut dari informasi yang disampaikan warga dan Kepala Desa Tanjung Pura, bahwa di wilayah mereka juga telah terkena kabut asap karhutla.
“Agar masker yang kami bagikan ini bisa dimanfaatkan masyarakat dan siswa di daerah pesisir pantai tersebut dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah," ujarnya.
Baca juga: Bencana kabut asap dimanfaatkan warga jualan masker
Oleh karena itu, Pengurus dan Relawan PMI Babel berangkat dari Markas PMI Babel di Pangkalpinang sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah tiba sekitar pukul 06.00 WIB, kebetulan masyarakat belum beraktivitas, sedangkan siswa SD belum masuk sekolah.
"Kami langsung bagikan masker-masker yang dibawa PMI kepada siswa dan warga sekitarnya," katanya.
Ia berharap, asap karhutla di Desa Tanjung Pura yang merupakan kabut asap lokal akibat kebakaran untuk pembukaan lahan, cepat berlalu.
"Kita berharap agar hujan segera turun, kita juga berharap partisipasi masyarakat setempat untuk menjaga hutan dan lahan agar tidak dibakar sembarangan. Kemudian, jika ada kebakaran hutan dan lahan, selagi masih bisa dipadamkan oleh warga, segeralah dipadamkan dengan bergotong royong, sehingga kondisi kabut asap seperti saat ini, bisa diminimalisir bahkan dihindari," ujarnya.
Kepala Desa Tanjung Pura Mulyanto mengatakan kabut asap karhutla di wilayah itu terjadi selama tiga hari terakhir. Asap diduga akibat pembakaran lahan oleh oknum warga yang tak bertanggung jawab, sedangkan asapnya terbawa angin hingga daerah itu.
"Kami berterima kasih kepada PMI Babel dan PMI Bangka Tengah atas bantuan masker bagi warga kami. Karena, baru PMI yang hadir di desa kami, yang peduli akan kondisi saat ini. Kami takut nantinya kabut asap tersebut dapat menginfeksi saluran pernafasan warga, " katanya.
Baca juga: PMI Babel bagikan 7.000 masker ke warga terdampak asap
Baca juga: PMI Provinsi Babel bagikan ratusan masker untuk pengendara
Pewarta: Aprionis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019