Parlemen Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan dan mempercepat realisasi kerja sama kedua negara di berbagai bidang mulai dari politik, pendidikan, kebudayaan hingga peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi.Kita mengetahui bersama toleransi keagamaan menjadi hal yang penting dan rawan. Saya ingin mengajak Indonesia untuk aktif dalam masalah ini
Kesepakatan saling mendukung antar kedua pihak terjalin saat pertemuan delegasi DPD-RI yang dipimpin Wakil Ketua DPD Darmayanti Lubis dengan Deputy Speaker of the Federation Council of the Russian Federation, Illiyas Umakhanov, di sela-sela "4th Meeting of Speakers of Eurasia Countries Parliaments," di Nur Sultan, Kazakhstan, Selasa.
Usai pertemuan tertutup tersebut, Deputy Speaker of the Federation Council of the Russian Federation, Illiyas Umakhanov mengatakan, Indonesia dan Rusia memiliki semangat untuk saling mendukung dalam berbagai hal.
Baca juga: MEAP 2019, Pakistan minta Indonesia dukung resolusi Kashmir
"Kita mengetahui bersama toleransi keagamaan menjadi hal yang penting dan rawan. Saya ingin mengajak Indonesia untuk aktif dalam masalah ini. Ini akan menjadi kerja sama parlemen kita di masa mendatang," kata Umakhanov.
Ia menjelaskan, hubungan lainnya seperti perdagangan dan investasi sempat mengalami sedikit penurunan pada 2017-2018, terkait adanya sanksi terhadap Rusia oleh Amerika Serikat pada 2017-2018.
Termasuk yang belakangan terjadi terkait meningkatnya tensi persaingan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Namun katanya, karena Bank Sentral Rusia dan Bank Indonesia dalam perdagangannya menggunakan mata uang sendiri maka diharapkan bisa menghindari berbagai kendala dalam perdagangan internasional.
Dari sisi ekonomi, Rusia berencana menyiapkan beberapa investasi seperti ikut terlibat dalam pembangunan rel kereta api di Kalimantan dan pembangunan kilang minyak di Jawa Timur.
"Terkait pengembangan SDM Indonesia, kami sedang mempertimbangkan untuk menambah jumlah beasiswa bagi pelajar-pelajar Indonesia untuk menimba ilmu di Rusia," ujar Umakhanov.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD-RI Darmayanti Lubis mengatakan pertemuan DPD-RI dengan wakil perlemen Rusia tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan kedua pihak pada 2017.
Baca juga: Pindah ibu kota, delegasi DPD RI berguru ke Kazakhstan
"Kami membahas soal penguatan lembaga parlemen untuk mendorong kerja sama yang lebih luas bagi kedua negara. Setiap ada kerja sama DPD siap berperan ikut menindaklanjutinya hingga terealisasi," ujar Darmayanti.
Beberapa hal yang dibahas dengan Rusia seperti rencana membangun infrastruktur kereta api, pembangunan pabrik alumina dan listrik termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir di Kalimantan.
"Kita juga menyambut baik rencana Rusia menambah kuota bea siswa bagi anak-anak Indonesia," ujarnya.
Dari sisi politik, Darmayanti berharap Presiden Rusia Vladimir Putin datang ke Indonesia yang dijadwalkan pada Februari 2020 dalam kunjungan kenegaraan untuk menindaklanjuti kerja sama strategis.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019