Chef Desi mengungkapkan menu-menu yang ia hadirkan terinspirasi dari pengalamannya sendiri dan semua menu itu punya cerita masing-masing.
Empat kreasi menu utama Desi untuk gerai asal Singapura itu terdiri dari Pan Seared Salmon with Yoghurt Herb Sauce, Charcoal Battered Prawns & Dabu Dabu Croissant, Som Tam with Prawns, dan Seafood Belacan Creamy Pasta.
Baca juga: Chef Arnold "Masterchef Indonesia" perkenalkan "cheesecake" Ala australia
Jejak cita rasa kampung halamannya dari pulau Bangka bisa dirasakan di menu pasta krim dengan bumbu belacan yang dilengkapi dengan makanan laut. Menu itu terdiri dari pasta penne dengan sambal terasi pedas lengkap dengan udang dan cumi-cumi.
Rasanya pedas khas Indonesia karena dibuat dari saus belacan, tapi tetap terasa seperti hidangan Barat berkat paduan krim yang membuat teksturnya mirip pasta dengan saus carbonara.
"Di Indonesia, banyak orang yang makan pakai sambal terasi. Jadi, menu itu adalah kombinasi yang pasti disukai orang Indonesia," kata Desi di Jakarta, Selasa, mengungkapkan alasannya memakai belacan alias saus udang racikan rumahan.
Kemudian, pengalaman Desi di Papua melahirkan menu croissant dengan isian udang goreng arang berbumbu sambal dabu-dabu, selada romaine muda serta sejumput saus mayo.
Desi mengenang kala mengajar di Manokwari, Papua, dia diminta untuk membuat burger. Kemudian, ia membuatnya dengan rasa lokal dan bahan yang mudah dicari di sana. Saat itu, Desi menciptakan roti isi berbumbu sambal dabu-dabu.
Untuk menu salmon, Desi menggunakan teknik masak sous-vide, lalu menggoreng salmon yang dibaluri saus rempah campur yogurt, rasa cuka konsentrat balsamik, dan telur ikan (tobiko). Hidangan itu disajikan bersama sayuran segar dan irisan roti mentega aroma bawang putih yang garing dan renyah.
Cita rasa Thailand yang segar bisa dinikmati di menu som tam, terdiri dari pepaya hijau pedas segar lengkap dengan salad mangga udang, parutan wortel, kacang panjang, tomat ceri dan kacang-kacangan serta taburan saus ikan manis.
Baca juga: MasterChef Inggris klarifikasi soal "rendang renyah"
Joe & Dough didirikan pertama kali pada Maret 2009 oleh Damien Koh dan Dawn Wee yang sudah hadir di 11 gerai di Singapura.
"Joe" yang mengacu pada istilah frase Amerika untuk menyebut kopi dan "Dough" mengacu pada adonan roti, kue, dan rangkaian pastry yang tersaji di kafe.
Joe & Dough dikenal dengan kopi spesial dan jajaran roti panggang artisan yang dibuat tanpa bahan pengawet buatan.
Di gerai ini, Joe & Dough kembali berkolaborasi dengan seniman mural Muralcon yang menggambar barista laki-laki dan baker perempuan di dua dinding berbeda, interpretasi dari "Where barista meets maker", slogan toko roti ini.
Selain di Gandaria City Mall, Joe & Dough sudah hadir di Plaza Indonesia, Puri Indah Mall dan Kota Kasablanka.
Baca juga: Santapan croissant kotak di kafe Singapura cabang Jakarta
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019