Berdasarkan pantauan Antara, pada saat pukul 19.00 WIB polisi bersama Korps Sabhara memecah massa ke dua jalur yaitu ke arah Senayan City dan Stasiun Palmerah.
Baca juga: Demo mahasiswa, Lagu Indonesia Pusaka bergema di Stasiun Palmerah
Baca juga: Demo mahasiswa, Stasiun Palmerah siagakan posko medis darurat
Baca juga: Demo mahasiswa, peserta wanita dievakuasi akibat gas air mata
Baca juga: Demo mahasiswa, sejumlah pendemo terkapar di Stasiun Palmerah
Petugas menghalau massa menggunakan 'water cannon' dan tembakan gas air mata sesuai dengan komando yang diberikan oleh komandan lapangan.
Mahasiswa melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah petugas yang memukul mundur para mahasiswa ke dua ruas jalan tersebut.
Akibat lemparan batu itu, satu petugas mengalami luka di bagian kepala dan segera diarahkan ke area perawatan kesehatan DPR dan MPR RI.
Tembakan gas air mata selanjutnya secara beruntun ditembakkan tanpa aba-aba untuk memukul mundur konsentrasi massa mahasiswa yang bertahan.
Mahasiswa secara serentak menyanyikan lagu-lagu nasional selama ditembaki oleh polisi.
Sebelumnya, mahasiswa merusak pagar belakang gedung DPR RI dan menyebabkan pos penjagaan DPR RI rusak berat.
Akibat tembakan gas air mata pertama dan kedua di belakang gedung DPR RI banyak peserta wanita menjadi korban seperti sesak nafas dan pingsan.
Terdapat enam kali tembakan gas air mata berdasarkan komando dari komandan lapangan di mobil Brimob yang bertugas.
Para peserta aksi demo tersebut dilarikan ke Stasiun Palmerah untuk mendapatkan penanganan medis.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019