Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas (BP) Batam mendukung kelancaran pembangunan pabrik penggilingan baja asal China, PT Sempurna Wahyu Metalindo, yang berinvestasi Rp300 miliar di Kota Batam.ada muncul investasi pastinya menciptakan lapangan kerja
Direktur Promosi dan Humas BP Kawasan Batam, Dendi Gustinandar, Rabu, mengatakan pihaknya akan mendampingi perusahaan yang membutuhkan listrik dalam kapasitas besar itu.
"Mereka sudah melakukan pembicaraan dengan Gubernur, Wali Kota dan Pokja 4," kata dia saat mengunjungi pabrik penggilingan baja di Kawasan Industri Tanjunguncang.
Baca juga: China bangun pabrik besi di Batam, senilai Rp300 miliar
Ia mengapresiasi investasi yang dilakukan PMA China itu di Batam.
"Di tengah keadaan ekonomi yang semakin membaik, ada muncul investasi pastinya menciptakan lapangan kerja," kata dia.
Apalagi, hasil produksi perusahaan bisa memenuhi kebutuhan besi lokal, dan diekspor ke negara tetangga.
"Luar biasa, ada perkembangan investasi, pabrik besi yang aktivitas operasionalnya sebagai substitusi impor bisa memenuhi kenutuhan lokal dan ekspor," kata dia.
Direktur PT Sempurna Wahyu Metalindo, Kerri Wahyudi Gautama menyambut kunjungan tim promosi dan humas BP Kawasan Batam.
"Mereka menjadi tahu kondisinya, pembangunannya sudah sampai mana," kata dia.
Baca juga: Investor Inggris ubah sampah jadi energi listrik
Ia juga berharap BP Kawasan Batam dapat membantu perusahaan bila menghadapi kendala operasional.
Rencananya, industri penggilingan baja yang dibangun di lahan seluas 2,5 hektare itu akan menyerap sekitar 300 orang tenaga kerja.
Pabrik itu akan mengolah besi sekrap yang menumpuk di Batam menjadi berbagai macam besi. Pada tahap pertama akan diproduksi besi ulir, dan tahap berikutnya berbagai macam besi lainnya, seperti besi siku.
Menurut dia, pembuatan besi di Batam sangat tepat karena kebutuhan bahan baku bangunan itu sangat besar, dan belum ada pabrik serupa di kota industri itu.
Selama ini, kebutuhan besi Batam didatangkan dari Singapura atau daerah lain di Indonesia, sehingga harganya pun mahal.
Padahal bahan baku besi tua di Batam sangat banyak, dari sisa-sisa perusahaan galangan kapal dan industri berat lainnya di Batam.
Baca juga: Kementerian Perindustrian tarik investor optimalkan industri elektronik Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019