Pada pertandingan final yang dimainkan di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Rabu, ini putri-putri Jabar mengunci kemenangan 5-2 atas lawannya.
"Kemenangan ini sesuai ekspektasi saya. Karena dulu kami ketemu di grup, cuma menang 1-0, padahal banyak peluang," kata pelatih tim putri Jabar Asep Sumpena saat ditemui setelah pertandingan.
Dengan keberhasilan ini, tim putri Jabar mempertahankan medali emas serupa yang mereka menangi pada POMNAS 2013 silam. Pada POMNAS di Makassar dan Aceh, futsal putri tidak dipertandingkan.
Baca juga: Meski bau gas air mata, kejuaraan atletik POMNAS tetap berlanjut
Rasa percaya diri serupa terlontar dari kapten Frida Fauziah Arimbi.
"Kami optimis untuk menang dan alhamdulillah itu bisa tercapai. Permainan (kami) sangat baik, lumayan menguras tenaga," kata mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini.
Jabar tampil dominan sejak awal, dan mampu menutup babak pertama dengan keunggulan 4-0.
Jatim yang tertinggal jauh mencoba memainkan "power play" pada awal babak kedua. Jabar pun melakukan pendekatan serupa, namun strategi itu belum membuahkan hasil.
Jatim yang tampil lebih agresif berhasil memperkecil ketertinggalan untuk mengubah skor menjadi 4-1. Namun tidak lama berselang, Jabar sukses merestorasi keunggulan empat gol.
Pada pertengahan babak kedua, Jatim semakin berupaya keras untuk mencetak gol balasan. Upaya mereka membuahkan hasil, namun skor tetap bertahan 5-2 untuk keunggulan Jabar sampai peluit panjang berbunyi.
Baca juga: Tim renang DKI Jakarta tak tergoyahkan di hari kedua POMNAS 2019
Baca juga: Banten kawinkan gelar usai menangi basket putra Pomnas 2019
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019