• Beranda
  • Berita
  • Polisi identifikasi kelompok penyebar berita bohong di Timika

Polisi identifikasi kelompok penyebar berita bohong di Timika

25 September 2019 16:11 WIB
Polisi identifikasi kelompok penyebar berita bohong di Timika
Sejumlah prajurit TNI berjaga di Kompleks Gedung DPRD Mimika, Papua, Sabtu (24/8/2019). Petugas gabungan Polri dan TNI masih melakukan pengamanan di sejumlah objek vital dan strategis di Kota Timika, Papua pascaunjuk rasa warga Papua yang berakhir ricuh pada Rabu (21/8/2019). ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding/wsj.
Kepolisian Resor Mimika, Papua, telah mengidentifikasi satu kelompok beranggotakan 30-40 orang yang menebarkan sejumlah berita bohong alias hoaks kepada warga maupun pelajar di Kota Timika untuk memancing kerusuhan massal.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu, mengatakan dalam beberapa hari terakhir teridentifikasi pihak-pihak yang berupaya menciptakan keresahan di tengah masyarakat melalui penyebaran berita bohong secara sistematis.

"Berdasarkan keterangan saksi yang kami himpun, mereka mengaku pelajar dan mahasiswa. Usianya relatif masih muda," kata Agung.

Kapolres mengimbau warga Kota Timika waspada terhadap kelompok tersebut dan segera melaporkan kepada Kepolisian terdekat jika didatangi kelompok tersebut.

Kelompok dimaksud, katanya, menyebarkan isu bahwa aparat keamanan di Timika kini sedang membagi-bagikan makanan yang mengandung racun kepada warga asli Papua.

Tidak itu saja, kelompok tersebut bahkan nekad menebarkan ancaman kepada sejumlah sekolah yang menampung pelajar asli Papua seperti Sekolah Berpola Asrama Sentra Pendidikan Mimika yang berlokasi di Kampung Limau Asri SP5 dan beberapa sekolah di Distrik Kwamki Narama.

Baca juga: Polisi periksa anggota DPRD Papua Barat terkait pembakaran kantor
Baca juga: Papua Terkini - Kapolres tegaskan tak ada korban jiwa kerusuhan Fakfak
Baca juga: Kebakaran di Tanah Merah Papua menghanguskan kios dan rumah warga


Penyebaran isu dan ancaman kepada sekolah-sekolah itu dilakukan secara lisan terang-terangan maupun melalui pesan singkat yang dikirim melalui telepon seluler.

Selain itu, kelompok tersebut juga menyebarkan pesan singkat untuk melakukan pembakaran sejumlah bangunan di Kota Timika baik obyek vital dan strategis maupun pusat perekonomian seperti pertokoan, kios, warung dan lainnya.

"Ada empat isu yang mereka kembangkan, ada soal penyebaran makanan mengandung racun kepada warga Papua, ada yang menyasar adik-adik pelajar di Sekolah Sentra Pendidikan SP5 dan SMPN 9 Kwamki Narama. Ada juga yang mengirim pesan ajakan kepada para pelajar untuk melakukan pembakaran," kata Kapolres.

Guna menangkal dan mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, kini Polres Mimika menempatkan sejumlah anggotanya di beberapa sekolah terutama sekolah-sekolah yang menampung mayoritas pelajar asli Papua.

"Dari kemarin kami melakukan penjagaan di semua sekolah untuk menangkal isu tersebut. Personel Binmas juga kami kerahkan ke sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan kepada para pelajar agar tidak terprovokasi dengan isu-isu dan intimidasi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Kapolres.

Kapolres menambahkan, isu-isu hoaks yang sengaja disebarkan oleh oknum-oknum tersebut bertujuan untuk menciptakan situasi yang tidak kondusif di kalangan warga Mimika bahkan untuk memancing terjadi gesekan antarkelompok masyarakat maupun antara aparat Kepolisian dengan warga.

"Jika menerima hal-hal tersebut atau mengetahui adanya konsentrasi massa, tolong segera dilaporkan kepada kami. Masyarakat harus tetap waspada tapi jangan terpancing," kata Kapolres Mimika.

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019