• Beranda
  • Berita
  • Satgas penanggulangan karhutla tetap siaga di Ogan Komering Ilir

Satgas penanggulangan karhutla tetap siaga di Ogan Komering Ilir

26 September 2019 15:37 WIB
Satgas penanggulangan karhutla tetap siaga di Ogan Komering Ilir
Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar. (ANTARA/HO/19)

Tidak ada cara lain, selain keroyokan. Saya lihat sinergi sudah bagus, tinggal ditingkat lagi.

Personel Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan tetap siaga di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, meski hujan sudah mengguyur sejumlah lokasi di daerah tersebut.

Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar di Kayuagung, Kamis, mengatakan kewaspadaan tetap ditingkatkan karena musim kemarau diperkirakan masih berlangsung hingga akhir September 2019.

“Memang hujan turun di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Selasa, dan cukup efektif menurunkan jumlah titik api. Tapi status siaga karhutla belum dicabut,” kata dia.

Iskandar mengatakan Kabupaten OKI hingga kini masih menjadi fokus perhatian pemerintah untuk penanganan karhutla.

Baca juga: Polres Ogan Komering Ilir tangkap sembilan pembakar lahan

Baca juga: Area hutan-lahan yang terbakar di Ogan Komering Ilir meluas


Hal ini karena keberadaan lahan gambut di daerah tersebut yang terbilang cukup luas, sehingga jika terbakar terbilang sulit untuk dipadamkan.

Untuk itu, ia meminta perusahaan pemegang konsesi lahan terus waspada di pengujung musim kemarau ini, dengan tidak hanya mengawasi lahan yang diberikan izin tapi juga lahan di sekitarnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan telah menghanguskan 60.123 hektare lahan atau meningkat jika dibandingkan 2018 yang hanya 41.150 hektare.

Adapun 60.123 hektare lahan yang terbakar tersebut tersebar di 10 Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel seperti Banyuasin 12.423 hektare, Muaraenim 2.041 hektare, Musi Banyuasin 19.094 hektare, Musi Rawas 1.785 hektare, Muratara 5.555 hektare, Ogan Ilir 5.453 hektare, Ogan Komering Ilir 12.133 hektare, Ogan Komering Ulu Timur 152 hektare, Palembang 263 hektare dan Penukal Abab Lematang Ilir 1.224 hektare.

Menurut Iskandar dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasi karhutla yang terjadi berulang setiap tahun. “Tidak ada cara lain, selain keroyokan. Saya lihat sinergi sudah bagus, tinggal ditingkat lagi,” kata dia.*

Baca juga: Polda Sumsel selidiki beberapa perusahaan melakukan karhutla

Baca juga: Polda Sumsel turunkan tim tegakkan hukum karhutla

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019