Gina S Noer dan Salman Aristo bekerja sama untuk menggarap sebuah serial yang berkisah tentang hubungan keluarga dan poligami.Ini adalah konsep sejak tahun 2012."
Serial yang diberi judul "Saiyo Sakato" itu mengambil kebudayaan Minang dan kehidupan poligami dalam sebuah keluarga. Gina menyadari bahwa isu ini akan sensitif untuk beberapa pihak, namun masalah tersebut cukup relevan di Indonesia.
"Saya berangkat dari 'Dua Garis Biru' bawa isu yang sensitif, tapi ketika ditulis dan diproduksi dengan bertanggung jawab justru bisa bicara banyak ke banyak orang. Sebenarnya ini kisah umum banget yang di Restoran Padang, poligami, kisah keluarga. Enaknya sekarang saya punya 10 episode untuk eksplorasi itu semua," jelas Gina ditemui dalam peluncuran GoPlay di Jakarta, Kamis.
Gina sudah memiliki ide cerita "Saiya Sakato" sejak 2012, malah kisah ini sempat mau dibeli oleh salah satu stasiun televisi swasta, namun ditolaknya. Dia bersyukur kini cerita tersebut akan tayang eksklusif di GoPlay.
"Ini adalah konsep sejak tahun 2012. Saya beruntung banget ketika dulu menolak tawaran TV, tapi sekarang ketika ada GoPlay, sesuai dengan format yang dibayangkan," jelas sutradara "Dua Garis Biru" itu.
"Jumlah kontrak miliaran tapi harus striping, mengorbankan kualitas, production value, dengan berat hati menolak tapi kerjasama dengan GoPlay, entitas streaming yang dimulai dari karya anak bangsa. Semoga ini bisa mengeksplorasi konten-konten nasional kita," lanjutnya.
Baca juga: Gina S Noer: Habibie sosok yang percaya kekuatan film
Baca juga: Sempat dikecam, ini tanggapan sutradara "Dua Garis Biru"
Baca juga: Karya Jules Verne, buku yang pertama dibaca Habibie
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019