"Terkait ambulans (yang diamankan), iya betul, ada koordinasi dengan Polda Metro Jaya, bahkan mengirimkan ambulans juga bagian dari koordinasi dengan Polda Metro Jaya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Bahkan, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta melakukan koordinasi intensif dengan Polda Metro Jaya selepas pengamanan mobil ambulans dilakukan oleh kepolisian pada Kamis dinihari.
"Pagi ini-pun kita koordinasi terus, jadi Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya itu berkomunikasi intensif, saya dengan pak Kapolda Metro berkomunikasi intensif. Kita telepon-teleponan terus, memastikan bahwa di lapangan kita memiliki informasi yang sama. Pagi ini pun begitu. Jadi kita berkomunikasi terus," ucapnya.
Baca juga: Polisi akui salah viralkan video ambulans DKI angkut batu dan perusuh
Baca juga: Ambulans diduga suplai batu, Anies: ada potensi fitnah
Baca juga: Anies benarkan ada ambulans Pemprov DKI diamankan Polda Metro Jaya
Sebelumnya, dalam sebuah video yang diunggah oleh TMC Polda Metro Jaya dalam akun twitter dan Instagram pada Kamis dinihari, memperlihatkan dua mobil ambulans, di mana yang satu berlogo PMI dan satu ambulans lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan yang disebut oleh perekam video sebagai pembawa batu.
Sementara di sosial media twitter video tersebut telah dihapus, video tersebut masih bisa dilihat di akun instagram TMC Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya dikabarkan mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan hal itu, Kamis pagi ini. Video tentang ambulas milik Pemprov DKI yang berisi batu bensin itu beredar di media sosial.
Argo menyebutkan, mobil ambulans itu diamankan pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Terkini, Polda Metro Jaya mengakui ada kesalahan terkait dengan viral ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PMI yang semula dicurigai mengangkut batu dan perusuh pada kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis dini hari.
"Jangan sampai diviralkan yang tidak pas, kita dipecah. Kita tetap satu, bergandengan tangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis.
Argo mengakui ada kesalahpahaman terkait video lima ambulans milik Pemprov DKI dan PMI yang dituduh anggota Brimob mengangkut logistik dan batu bagi perusuh di Pejompongan.
Argo menjelaskan kejadian berawal saat video viral melalui situs "tmcpoldametrojaya" menggambarkan mobil untuk membantu orang sakit maupun luka ditemukan membawa batu dan bensin. Namun ternyata menurut polisi, batu tersebut berasal dari perusuh yang sembunyi dalam mobil ambulans itu setelah melakukan aksinya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019