Kapolres Jayawijaya AKBP Tony Ananda yang dihubungi melalui telepon selularnya di Jayapura, Kamis, mengatakan sementara pihaknya masih melakukan penyelidikan pengembangan untuk mengungkap siapa aktor intelektual dibalik kerusuhan tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman, jadi belum bisa diinformasikan identitasnya, jika sudah rampung pemeriksaan, pasti akan dipublikasikan ke media," katanya.
Menurut Tony, tujuh orang diamankan adalah yang diduga melakukan tindakan anarkis ketika melakukan demo dan terlibat langsung.
"Jadi yang diduga pelaku tersebut sudah membawa panah, batu, bahkan menyiapkan bensin untuk membakar, bahkan pada malam harinya sempat mau membakar lagi tapi untung kami gagalkan," ujarnya.
Baca juga: Papua Terkini - Menkopolhukam: Pelaku kerusuhan di Papua akan ditindak
Dia menjelaskan terkait situasi terkini di Kota Wamena, sudah berangsur kondusif di mana masyarakat terutama yang berada di pusat kota Wamena sudah mulai beraktivitas dan sejumlah toko mulai dibuka.
"Walaupun aktivitas pemerintahan belum berjalan pascapembakaran kantor bupati dan sejumlah kantor pemerintahan lainnya termasuk pasar yang masih tutup," katanya.
Dia menambahkan untuk penempatan pasukan keamanan, sebanyak 500 personil gabungan TNI dan Brimob telah ditempatkan di daerah pinggiran kota atau pintu masuk ke Kota wamena dari kabupaten lain di wilayah pegunungan Papua, sedangkan khusus di dalam kota ditempatkan 300 personil gabungan.
Baca juga: Presiden instruksikan Kapolri tindak tegas pelaku rasisme
Baca juga: 34 orang pelaku kerusuhan Timika diproses hukum
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019