Perwira menengah berkepala plontos yang akrab disapa Santo itu terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Hingga berita ini diturunkan, Kombes Santo masih dirawat di Rumah Sakit Awal Bross yang berada tidak jauh dari Gedung DPRD Provinsi Riau.
"Dirawat di Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol. Sunarto.
Baca juga: Ombudsman minta Polri tidak respresif tangani unjuk rasa
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai itu mendadak rusuh ketika massa mendesak untuk masuk ke dalam gedung dan menemui anggota DPRD Provinsi Riau. Aksi itu diwarnai dengan dorong-dorongan antara polisi dan ratusan mahasiswa.
Sebelum kolaps, Santo memimpin personelnya membentuk pagar betis berhadap-hadapan dengan massa. Situasi yang makin panas disertai dorongan membuat dirinya terhimpit hingga diduga kekurangan oksigen hingga pingsan.
"Info awal, Pak Kapolresta terkena himpit massa pedemo saat Kapolresta mengajak mahasiswa untuk duduk, Kapolresta posisi duduk duluan," katanya lagi.
Hingga kini, Sunarto belum dapat memastikan kondisi terakhir Kapolresta Pekanbaru.
Baca juga: Terduga teroris diduga lakukan provokasi dalam unjuk rasa di Medan
Selain Kapolresta, informasi yang diperoleh diketahui seorang peserta aksi juga harus dilarikan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Aksi yang digelar siswa dan mahasiswa tersebut merupakan lanjutan aksi penolakan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang juga digelar di sejumlah daerah di Tanah Air.
Aksi di Pekanbaru berakhir menjelang magrib dengan kawalan ketat aparat kepolisian.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019