Kedutaan Besar Kuba di Jakarta memperingati 60 tahun kunjungan tokoh revolusi Ernesto ‘Che’ Guevara ke Indonesia dengan menggelar konser resital piano seorang musisi asal negara di Karibia utara itu.
Duta Besar Kuba untuk Indonesia, Nirsia Castro Guevara, mengatakan usai acara yang digelar di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis malam, kunjungan tersebut sangat penting untuk diperingati karena merupakan momen simbolik dalam hubungan Indonesia dan Kuba.
Terlebih karena pada kunjungan pada tahun 1959 itu, Che Guevara dan rombongannya disambut langsung oleh Presiden Soekarno. Pertemuan itu menjadi langkah pertama dari perkembangan hubungan diplomatik kedua negara.
Baca juga: Perayaan 60 Tahun Revolusi Kuba kenang persahabatan Soekarno-Castro
“Hubungan Che Guevara dan Presiden Soekarno sangat kuat. Dokumentasi foto-foto yang ada menunjukkan mereka bercakap-cakap dengan hangat dan penuh simpati,” katanya.
Bagi Nirsia, kehangatan dan kesan baik yang tercipta dari pertemuan itu harus dijaga agar tetap hidup dalam hubungan antar masyarakat kedua negara.
Pada Juni 1959, delegasi Kuba yang dipimpin oleh Ernesto ‘Che’ Guevara mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Soekarno. Selain itu, Che juga sempat mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberikan penghormatan bagi para pejuang yang gugur dalam upaya meraih kemerdekaan.
Dalam kunjungan ke Yogyakarta, dia sempat memberikan presentasi kebudayaan di Teater Nasional Yogya dan mengunjungi Candi Borobudur.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa atas wafatnya Fidel Castro
Dalam wawancara dengan majalan Verde Olivo pada tahun 1959, pria kelahiran Argentina itu menyampaikan kekagumannya terhadap Indonesia yang mampu mempertahankan ragam budaya yang dimiliki, meski begitu lama berada di bawah penjajahan.
“Pulau Bali misalnya, tempat itu bukan hanya surga dunia dalam arti iklim pemandangannya, tetapi Bali juga menunjukkan kualitas artistik penduduknya yang sangat kuat; pahatan kayu, kerajinan emas, dan yang paling penting adalah seni lukis yang dipraktekkan di berbagai penjuru pulau itu. Ada pula tari-tarian tradisional yang mengadopsi adat kuno ke dalam ekspresi modern,” kata Che dalam wawancara tersebut.
Baca juga: Dubes Kuba tertarik eratkan hubungan dengan Indonesia melalui media
Seorang pianis asal Kuba, Lianne Vega Serrano membawakan sejumlah lagu dalam penampilan solonya, termasuk Danza del viejo bollero yang merupakan lagu Argentina, lagu Indonesia Fragmen dan Dolanan karya pianis Indonesia Jaya Suprana, serta lagu-lagu Kuba seperti Danza de los Nanigos dan Malaguena.
Selain itu, acara tersebut juga diwarnai penampilan tari tradisional asal Palembang yakni 'Gending Sriwijaya' oleh lima orang penari Tanah Air.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019